Renungan Harian Kristen Selasa 11 Juli 2023, Kitalah Subyek, Bukan Obyek

Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga. ~ ayat 23 ~

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Selasa 11 Juli 2023 dengan Kitalah Subyek, Bukan Obyek merujuk pada Kitab Lukas 6:22-23. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Ucapan bahagia ini memiliki kemiripan yang sangat erat dengan ucapan bahagia versi Injil Matius, “berbahagialah orang yang membawa damai.”

Kedamaian benar-benar diuji di tempat di mana ada kebencian.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 10 Juli 2023, Miskin, Lapar dan Bahagia

Mengupayakan keadaan damai tentu tidak sama dengan menghindari konflik atau menjauhi pertengkaran dan kebencian. Keadaan itu tidak terhindarkan.

Dalam khotbah ini Tuhan Yesus membuka realitas yang akan dihadapi orang-orang percaya yaitu mereka akan dibenci, dikucilkan, dicela dan ditolak oleh orang-orang yang membenci Nama Yesus.

Perbuatan kebencian dan penolakan karena Nama Yesus adalah kejahatan, namun jika orang percaya mampu bertahan, maka mereka akan menikmati kebahagiaan sorgawi.

Khotbah dan pengajaran Tuhan Yesus ini membukakan realitas bahwa kehidupan yang harus dijalani orang-orang percaya bukanlah kehidupan yang indah dan nyaman.

Kedamaian dan relasi yang harmonis dengan sesama tidak selalu ada. Sebaik apa pun cara hidup dan perbuatan orang percaya, tidak menjadi jaminan hidupnya akan aman-aman saja.

Dengan pengajaran ini, Tuhan Yesus sedang mempersiapkan orang-orang percaya untuk menghadapi kehidupan yang buruk.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 9 Juli 2023, Memberi Diri Diproses Oleh Tuhan

Namun saat yang sama, Ia juga memberikan janji kebahagiaan bagi mereka yang bertahan di tengah situasi tersebut.

Kebahagiaan dan sukacita disediakan sebagai upah. Dan namanya upah berarti orang percaya harus bekerja keras dan tekun bertahan.