Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juli 2023, Tuhan Butuh Kesetiaan
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tuhan Butuh Kesetiaan.
Marilah kita belajar dari Yesus untuk fokus selalu berbuat baik dan tidak menaruh prasangka atau hanya menilai orang lain.
Karena Tuhan sebenarnya sudah menyediakan segala sesuatu untuk ita kerjakan dan kesetiaan untuk melakukannya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juli 2023, Taat terhadap Kehendak Allah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Tuhan itu selalu menyediakan segala sesuatu untuk kita.
Kedua, kasih karunia Allah selalu ada untuk kita yang terpenting kita tetap setia.
Ketiga, tetap setia melakukan kebaikan dan jangan hanya menilai orang lain apalagi berprasangka buruk.
Teks Lengkap Bacaan 6 Juli 2023

Bacaan I: Kejadian 22:1-19
Kurban Abraham leluhur kita.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak,
maka Allah mencobai Abraham.
Ia bersabda kepada Abraham, "Abraham."
Abraham menyahut, "Ya, Tuhan."
Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak,
pergilah ke tanah Moria,
dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran
pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham.
ia memasang pelana keledainya
dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya.
Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu.
Lalu berangkatlah ia
dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya
dan melihat tempat itu dari jauh.
Kata Abraham kepada kedua bujangnya,
"Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini.
Aku beserta anakku akan pergi ke sana.
Kami akan sembahyang.
Sesudah itu kami kembali kepadamu."
Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu
dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya.
Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya.
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, "Bapa!"
Sahut Abraham, "Ya, anakku."
Bertanyalah Ishak, "Di sini sudah ada api dan kayu,
tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?"
Sahut Abraham, "Allah yang akan menyediakan anak domba
untuk kurban bakaran bagi-Nya, anakku."
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama,
dan sampailah mereka ke tempat
yang dikatakan Allah kepada Abraham.
Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu.
Kemudian Ishak, anaknya, diikat
dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya,
mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit,
"Abraham, Abraham!"
Sahut Abraham, "Ya, Tuhan."
Lalu Tuhan bersabda, "Jangan kaubunuh anak itu,
dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah,
dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Abraham lalu menoleh
dan melihat seekor domba jantan di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut dalam belukar.
Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya
sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.
Dan Abraham menamai tempat itu 'Tuhan menyediakan'.
Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang,
'Di atas gunung Tuhan menyediakan.'
Untuk kedua kalinya
berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya,
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan --
Karena engkau telah berbuat demikian,
dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak,
seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.
Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi
akan mendapat berkat,
sebab engkau mentaati sabda-Ku."
Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya,
dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba.
Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.