KKB Papua
Bupati Nduga Dipercayakan Jadi Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air, Begini Kata Panglima TNI
Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge dipercayakan menjadi negosiator dalam membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang masih disandera.
POS-KUPANG.COM - Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge dipercayakan menjadi negosiator pemerintah dalam membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang hingga kini masih disandera KKB Papua.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, terkait usul Komnas HAM Perwakilan Papua agar pemerintah mempercepat pembebasan pilot dari tangan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dalam pernyataannya, Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Bernard Ramandey mengusulkan agar pemerintah segera menunjuk negosiator, agar pilot Susi Air segera dilepas.
Atas usulan itu, Panglima TNI, Yudo Margono pun mengatakan bahwa sebagai negosiator untuk membebaskan pilot Susi Air, adalah Bupati Nduga.
Dikatakannya, Mabes TNI, Pangdam XVII Cenderawasih, dan Pangkogabwilhan III senantiasa memantau proses negosiasi yang dilakukan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge.
"Kami senantiasa mengutamakan keselamatan pilot dan masyarakat sekitar. Artinya, tidak boleh ada korban dalam upaya ini," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Yudo Margono, pemerintah senantiasa berusaha agar semua proses itu berjalan baik dan berakhir damai.
"Untuk kepentingan itulah sehingga sekarang ini, kami, Pangdam dan Pangkogabwilhan III terus monitor semua upaya yang dilaksanakan Penjabat Bupati Nduga ini," kata Yudo Margono sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia pada Rabu 5 Juli 2023.
Yudo mengatakan, pada Selasa 4 Juli 2023, Penjabat Bupati Nduga terpantau sedang berada di Wamena untuk menyiapkan pesawat.
Pesawat-pesawat itu kemungkinan menuju ke daerah yang telah ditentukan atau yang telah disepakati terkait pelaksanaan negosiasi antara pemerintah daerah dengan KKB Papua itu.
"Karena belum percaya tadi, untuk mengangkut atau menegosiasi tadi sehingga kita masih menunggu, kita percayakan Penjabat Bupati Nduga untuk melaksanakan negosiasi," kata Yudo Margono.
Bahkan Yudo Margono mengaku bahwa sampai saat ini dirinya belum mengetahui persis apakah KKB Papua meminta uang tebusan Rp 5 miliar.
Meski demikian, dia mengatakan, keselamatan nyawa manusia khususnya Phillip Mark Merthens dan warga sekitar menjadi hal yang paling penting. "Itu yang paling utama," ujarnya.
"Kita belum tahu itu (jumlah uang tebusan Rp 5 miliar itu). Tapi yang jelas, untuk kepentingan damai dan kemanusiaan, apalagi menyangkut nyawa pilot maupun masyarakat setempat, semahal apapun itu tak sebanding dengan keselamatan nyawa," ujarnya.
Untuk diketahui, Kapten Philips hingga saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Meski sempat berkembang informasi bahwa pilot tersebut akan segera dieksekusi namun hingga saat ini, KKB Papua mengurungkan niatnya tersebut.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya memilih untuk tidak menembak pilot tersebut. Alhasil, publik pun gembira atas sikap KKB Papua itu.
Pilot Masih Hidup
Sementara itu Kepala Operasi Damai Cartenz-2023, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, pilot Susi Air masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Faizal Ramadhani pun berharap agar kesehatan pilot Susi Air itu terus terjaga sampai nanti.
Saat ini, kata Faizal, proses negosiasi dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, masih terus berjalan.
Baca juga: Ini Pandangan Pengamat Militer Soal Langkah Pemerintah Turuti Tuntutan KKB Papua
"Sampai sekarang proses negosiasi diinisiasi oleh Kapolda Papua dan Pangdam bersama stakeholder, baik pihak gereja maupun Pemda Nduga, terus berjalan."
"Namun, masih dalam konteks masih berkembang," ungkap Faizal dalam keterangannya, Senin 3 Juli 2023, dilansir Tribun-Papua.com. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.