Berita Nasional

Penambang Pasir di Lumajang Terjebak Banjir Lahar Semeru, Begini Kesaksian Warga

Kelima penambang pasir itu terjebak banjir lahar di Sungai Rejali, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ilustrasi - truk terseret banjir lahar. Lima orang penambang pasir di Lumajang Jawa Timur terjebak banjir lahar gunung Semeru. 

POS-KUPANG.COM, LUMAJANG - Penambang pasir di Lumajang Jawa Timur terjebak banjir lahar dari Gunung Semeru pada Sabtu (1/7/2023). 

Kelima penambang pasir itu terjebak banjir lahar di Sungai Rejali, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Adapun banjir lahar itu terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Lumajang sejak  Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Musim Hujan, Warga Ile Ape Diminta Waspada Aliran Lahar Dingin Gunung Ile Lewotolok

Salah seorang warga setempat bernama Lehan mengatakan, kelima orang ini merupakan para pekerja yang akan mengambil pasir di aliran Sungai Rejali.

Para penambang pasir itu disebutkan Lehan telah beraktivitas sejak pagi hari sebelum debit air Sungai Rejali meningkat. "Mereka dari pagi, mungkin para pekerja tambang," kata Lehan dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/7/2023).

Sore harinya, saat kelima orang ini hendak pulang, mereka baru menyadari jika debit air sudah tinggi. Sehingga, mereka tidak bisa menyeberangi sungai.

Namun, hujan terus mengguyur kawasan puncak Gunung Semeru sampai malam hari dan membuat banjir tidak kunjung berhenti.

Baca juga: Warga di Sekitar Ile Lewotolok Lembata Waspada Ancaman Lahar Dingin Dari Puncak Gunung

Lehan mengungkapkan, sampai dia meninggalkan Sungai Rejali sesaat setelah azan Maghrib, kelima orang ini masih terjebak dan menunggu air surut.

"Saya pulang Magrib itu masih di sana, sepertinya mereka bermalam karena semalam hujan terus enggak berhenti-berhenti," terangnya.

Lehan dan warga pun kemudian melaporkan peristiwa itu ke pihak aparat desa.

 

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau, para penambang pasir segera meninggalkan area sungai apabila cuaca sudah mendung. Sebab, sangat berisiko terjadi banjir lahar.

"Kami imbau lagi para penambang agar tidak beraktivitas begitu hujan turun, kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi Gunung Semeru tidak tampak (karena kabut) jadi harus waspada," imbaunya. (*)

 

Berita ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved