Kuliner NTT
Kuliner NTT, Kokis Goreng Bale Gula,dan Kisah 7 vs 1 Siswi SMP, Akar Pepaya Merah Redam Kakaluk
Kuliner NTT, Kokis Goreng Bale Gula,dan Kisah 7 vs 1 Siswi SMP, Akar Pepaya Merah Redam Kakaluk
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM - Sahabat kuliner ntt yang berbahagia, hari ini kitong minum kopi arabica pahit Timor ma ale deng kokis roti goreng bale gula.
Sambil kitong nikmati berkat tuhan ala Ferry Ndoen, beta mau cerita lanjut kisah kuntilanak/buntianak suruhan dipakai membunuh wartawan.
Beta didoakan oleh Pak Lukas Manobe, Kepala SMP Negeri 2 Atambua, Kabupaten Belu _ NTT setelah setiap malam didatangi buntianak suruhan.
Pak Lukas Manobe lalu bilang, bapa wartawan harus pulang Kupang. Dan jika ke pulang Kupang jangan gunakan mobil milik pemerintah.
Atau dengan kata lain, saat diantara pulang ke Kupang, pak wartawan jangan pakai mobil atau kendaraan bantuan dari pejabat plat merah.
Pasalnya, yang melakukan aksi dugaan perkosaaan adalah anak oknum pejabat setempat dan anak keluarga pejabat setempat.
Pak Lukas Manobe minta agar wartawan segera pulang ke Kupang dalam kesempatan pertama.
Dia minta jangan gunakan fasilitas pemerintah saat pulang Kupang karena semua tempat dan sudut sudah dipalang/pagar.
Hal ini agar wartawan cepat kembali ke Rahmatullah atu cepat mati kata kasarnya.
Jadi selain ilmu hitam "Kakaluk" digunakan, maka berbagai cara dilakukan agar kasus perkosaan 7 siswa yang memperkosa 1 siswi SMP di Atambua tidak terungkap.
Pak Lukas juga bilang, nanti saat pulang Kupang pasti oknum yang suru melakukan mereka akan ikuti pak wartawan sampai ke Kupang.
Lalu, Pak Lukas Manobe pesan dan bilang, nanti pasti akan ada utusan yang ikut dan datang membawa sesuatu.
Kalo, utusan itu bawa air untuk diminum, jangan minum air itu.
Beta lalu infokan kepada keluarga di Kupang agar bisa membawa pulang beta Kupang karena kondisi kesehatan parah terkenan "Kakaluk/ilmu hitam".
Saat itu, kitong semua kakaberadik masih lengkap, dan beta adalah anak paleng bungsu dari 13 bersaudara daam keluarga Ndoen.
Lalu kaka kandung beta, Ir. Nicolas Ndoen yang juga salah satu kepala seksi di Dinkes NTT.
Kaka beta, Drs. David Ndoen (pensiunan guru) dan Ir. Nicolas Ndoen yang datang menjemput beta ke Atambua, Belu - NTT.
Kaka Nicolas Ndoen, saat itu datang dengan kaka David, dan saudara ipar Andre Lubalu menggunakan dua mobil pi jemput beta di Atambua.
Beta pung kaka lalu membawa teman Kantor dari Dinkes NTT.
Dia orang Bima - NTB yang menurut kaka Nico bisa bantu menyembuhkan jika terkena guna guna.
Namun ternyata benar kata Pak Lukas Manobe, kalau semua lini dan sudut sudah dikancing.
Hal ini agar beta jangan di bawa ke Kupang dan akan meninggal/death di Atambua -Belu.
Ternyata teman kantor kaka, juga tak mampu tembus sampai tujuan ke Atambua untuk bersama datang jemput beta.
Teman kantor kaka orang Bima ini "menyerah' saat masuk Kota Kefamenanu - Kabupaten TTU.
Dia muntah muntah, dan akhirnya minta turun di Kefamennu dan balik ke Kupang.
Dia hanya bilang kepada kaka Nicolas Ndoen, mereka kancing semua lini, mereka pakai "hobatan kakaluk kelas wahid".
Orang ini muntah muntah dan minta turun di Kefamenu lalu minta balik ke Kupang.
Sedangkan kakak datang tetap pakai dua mobil untuk jemput di Atambua.
Yang lucu dan mengagetkan, saat kaka dari Kupang datang jemput, tim doa bersama Pak Lukas Manobe sedang berdoa/menyanyi malam itu di rumah kos beta di Atambua.
Saat tiba, tim doa sedang nyanyia pujian penyembahan. Namun karena belasan anggota tim doa, kaka dari Kupang kira beta saat tiba beta su meninggal dunia.
Kitong lalu kemas,dan pulang Kupang. beta gunakan sebuah mobil jenis sedan.
Dan beta duduk di bagian depan mobil dengan alas bantal, karena kondisi kaki masih panas.
Pak Lukas Manobe bilang, ini "hobatan kakaluk" masuk pelan dalam tubu dan saat keluar butuh butuh proses dan waktu.
Ternyata apa yang di katakan pak Lukas Manobe benar adanya.
Keluarga anak pelaku perkosaan sudah gunakan ilmu hitam kelas wahid untuk memalang semua lini agar beta sonde bsia pulang Kupang.
Terbukti, saat memasuki perbatasa wilayah Belu- TTU, tepatnya di tapal batas di wilayah Nurobo, ban mobil depan kirim tempat duduk beta tiba tiba berasap.
Ban mobil tiba tiba berat dan berasap dan terkancing. Dan setelah berhenti sejenak dan dilakukan doa, mobil kembali bisa bergerak pulang ke Kupang.
Supaya jangan tegang, mari kitong ikuti part III ato seri III, kelanjutan kisah kasus 7 sisw perkosa 1 siswi SMP di kali ato sungai Fatubenao - Atambua, Kabupaten Belu - NTT.
Selamat menikmati kokis roti goreng balek gula panas panas ala Ferry Ndoen, GBU Senin 26 Juni 2023. (fen).
Baca juga: Kuliner NTT, Makan Kue Perut Ayam - Kopi Pahit Timor vs Buntianak Suruhan Intip Malam di Atas Kamar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.