Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juni 2023, Meneladani Hati Tersuci Bunda Maria
Renungan Harian Katolik berikut berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Meneladani Hati Tersuci Bunda Maria.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Meneladani Hati Tersuci Bunda Maria.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 61: 9-11, dan bacaan Injil Lukas 2: 41-52; Pesta Hati Tersuci Santa Perawan Maria.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 17 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Secara berturut-turut, Jumat kemarin dan Sabtu hari ini adalah dua hari yang penuh rahmat.
Kita bersyukur karena diberi teladan dua hati yang berkualitas tinggi, yakni hati Yesus dan hati Maria.
Sebagai orang Katolik, kita diajak untuk terus-menerus berjuang agar memiliki hati seperti mereka, yakni hati yang sabar, tenang, tulus, dan kudus.
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar memiliki hati seperti itu? Apa yang harus kita perbuat agar sebagai murid-murid Yesus, kita memiliki hati yang berkualitas?
Pada hari yang istimewa ini, mari kita memperhatikan keteladanan Bunda Maria.
Ketika Maria dan Yosef menemukan Yesus di kenisah, Maria berkata kepada Yesus, anaknya,, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-mu dan aku dengan cemas mencari Engkau” (Luk. 2:48).
Yesus menjawab pertanyaan ibu-Nya dengan pertanyaan pula, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Maria dan Yosef heran dan tidak dapat mengerti kata-kata Yesus.
Isi pertanyaan Yesus secara sepintas tentu kurang menyenangkan hati. Santo Yosef layak untuk merasa tersinggung dan Bunda Maria pantas untuk memarahi Yesus atas jawaban-Nya itu.
Namun, Bunda Maria tidak bersikap demikian. Dia justru menyimpan kata-kata Yesus dalam hatinya.
Bunda Maria adalah pribadi yang tenang. Dia menyimpan semua peristiwa dalam hatinya dan merenungkannya.
Merenung di sini berarti berusaha menemukan makna, arti, dan pesan dari setiap peristiwa yang terjadi.
Bunda Maria melihat bahwa dalam setiap peristiwa ada kehendak Allah, ada tangan Allah yang penuh kasih, yang akan membuat setiap orang semakin dewasa dan semakin percaya kepada-Nya.
Bagaimana hati kita masing-masing?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juni 2023, Mencari dan Menemukan Yesus
Peringatan Hati Tersuci Santa Perawan Maria pada hari ini menjadi sebuah undangan bagi kita untuk meneladani kesucian hati Bunda Maria.
Kehendak, perkataan Allah, dan perkataan Yesus yang disimpan di dalam hatinya itulah yang menjiwai seluruh sikap dan tindakan Bunda Maria.
Apakah kita juga menyimpan kehendak, perkataan Allah dan perkataan Yesus dalam hati kita?
Kita harus dengan jujur mengakui bahwa hati kita kadang bahkan sering menjadi tempat penyimpanan kehendak kita sendiri, keinginan, cita-cita, ambisi-ambisi kita yang sering kali tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Hati kita kadang tidak menjadi tempat penyimpanan perkataan-perkataan Yesus, sebaliknya menyimpan kata-kata kebencian, amarah, kesombongan, diskriminasi, kata-kata yang memecah-belah, yang menyakitkan hati dan sebagainya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 16 Juni 2023, Belajarlah pada-Ku
Mari membangun hati kita agar memiliki kualitas sebagaimana hati Yesus dan Bunda Maria.
Kita dapat mengupayakannya dengan aneka macam latihan rohani, baik secara pribadi maupun bersama, contohnya dengan membaca Kitab Suci, meditasi, devosi, atau mengikuti perayaan Ekaristi.
Kita bahkan dapat mengupayakannya melalui pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab harian kita.
Kita belajar melakukan itu semua dengan penuh kasih. Kasih akan membuat sesuatu yang kita kerjakan menjadi berbeda, menjadi lebih baik dari yang seharusnya.
Doa
Marilah bedoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu. Demi Yesus Kristus putra-Mu.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 17 Juni 2023

Bacaan Pertama – Yesaya 61:9-11
Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.”
Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya.
Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Kidung Tanggapan – 1 Samuel 2:4-5.6-7.8abcd
Refr. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
Bait Pengantar Injil – Lukas 2:19
Refr. Alleluya.
Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya.
Bacaan Injil – Lukas 2:41-51
Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?
Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.