Pilpres 2024
Burhanuddin Muhtadi Puji Puan Maharani, Jadi Ice Breaker Bagi Kebekuan Masa Lalu
Burhanuddin Muhtadi memuji Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang kini berinisiatif untuk melakukan pertemuan dengan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
POS-KUPANG.COM – Burhanuddin Muhtadi memuji Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang kini berinisiatif untuk melakukan pertemuan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat.
Menurut Burhanuddin yang juga Direktur Eksekutif IPI ( Indikator Politik Indonesia ), saat ini Puan sedang memainkan perannya sebagai ice breaker atau pencair suasana.
Langkah politik tersebut dilakukan Ketua DPR RI itu setelah selama 20 tahun terakhir ini, PDIP dan Partai Demokrat senantiasa tetap berseberangan secara politik.
"Saya melihat kalau mbak Puan saat ini sedang mencoba memainkan fungsinya sebagai ice breaker."
"Mbak Puan kan putri dari Ibu Mega dan almarhum Taufik Kiemas. Mbak Puan ini melakukan apa yang dulunya pernah dilakukan Pak Taufik Kiemas, ayahnya,” ujar Burhanuddin Muhtadi.
Bawa ketika itu, lanjut dia, Taufik Kiemas mampu menjadi ice breaker, manakala SBY berkuasa sebagai Presiden. “Pak Taufik Kiemas inilah yang berhasil mencairkan hubungan PDIP dengan Demokrat," ujarnya.
Dikatakannya, sejak Puan Maharani menyebutkan nama AHY sebagai salah satu figur yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar Pranowo, saat itu mulai tampak kalau PDIP mulai lebih inklusif dari sebelumnya yang terkesan menutup pintu dengan banyak partai.
Baca juga: Anies Baswedan Bungkam Soal Pertemuan Puan -AHY, Sekjen Demokrat: Kami Tetap Jaga Etika
"Termasuk statement sebelumnya yang dikeluarkan oleh PDIP yang mengatakan Demokrat dan PKS sulit untuk berkoalisi dengan PDIP," ungkap Burhanuddin.
Namun ternyata, setelah Rakernas, ada perubahan strategi yang menunjukkan PDIP lebih merangkul dan lebih inklusif.
Pertemuan AHY dan Puan Maharani, disebut membuka opsi lebih jauh jika Demokrat yang mengusung Anies Baswedan gagal di putaran pertama.
Setidaknya PDIP dan bacapres usungannya yakni Ganjar Pranowo bisa berkoalisi dengan Demokrat di putaran kedua, termasuk juga untuk kepentingan Partai Demokrat.
Burhanuddin menilai, selagi AHY belum dipinang menjadi pasangan cawapres mendampingi Anies Baswedan, maka bisa saja Partai Demokrat mempertimbangkan tawaran PDIP untuk bekerja sama.
Walaupun memang Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan bahwa akan mendukung bacapres usungan Partai NasDem, Anies Baswedan, di Pilpres 2024.
"Tafsir (mengganggu koalisi perubahan) semacam itu enggak bisa disalahkan juga kalau kemudian muncul seolah-olah ada gangguan kepada koalisi perubahan, tetapi kan bukan berarti keuntungan buat PDIP saja," ucapnya.
"Partai Demokrat juga bisa mengambil keuntungan dengan mengatakan kepada NasDem atau PKS mitra koalisinya, bahwa AHY itu juga dilirik oleh capres lain dan itu akan meningkatkan bargaining position, terutama ketika Anies Baswedan belum menentukan siapa cawapresnya," kata Burhanuddin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.