Pilpres 2024

Dedi Kurnia Syah Yakin Presiden Jokowi Lebih Pilih Prabowo Ketimbang Ganjar, Begini Alasannyap

Presiden Jokowi dinilai lebih memilih Prabowo Subianto sebagai sosok yang mampu meneruskan kepemimpinannya di Indonesia daripada Ganjar Pranowo.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
DUKUNG PRABOWO – Meski sebagai kader PDIP, tetapi Presiden Jokowi sepertinya lebih mendukung Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2024 ketimbang Ganjar Pranowo. Pasalnya, Ganjar akan lebih dikendalikan oleh Megawati Soekarnoputri. 

POS-KUPANG.COM – Presiden Jokowi dinilai lebih memilih Prabowo Subianto sebagai sosok yang mampu meneruskan kepemimpinannya di Indonesia lima tahun ke depan ketimbang Ganjar Pranowo.

Penilaian tersebut disampaikan Direktur Eksekutif IPO ( Indonesia Political Opinion ) Dedi Kurnia Syah kepada awak media, Senin 29 Mei 2023. Penilaian tersebut didasarkan pada sejumlah fakta politik yang terjadi selama ini.

Dikatakannya sejauh yang ia amati, gestur politik Presiden Jokowi , lebih kuat kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah saat ini.

Kuatnya gestur politik Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto tersebut, lanjut dia, akan membuat orang nomor satu di Indonesia lebih melabuhkan pilihannya kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurut dia, ada sejumlah alasan yang membuat dirinya lebih yakin Presiden Jokowi akan memberikan dukungannya kepada Pranowo Subianto daripada Ganjar Panowo.

Hal yang paling mendasar, lanjut dia, adalah sampai saat ini, Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah itu lebih dikendalikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Ganjar Pranowo itu tidak begitu meyakinkan bisa dikuasai oleh Presiden Jokowi. Ganjar malah lebih takut pada Megawati," tandas Dedi Kurnia Syah.

Oleh karena itu, lanjut dia, Presiden Jokowi akan terus berupaya untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilpres 2024 ketimbang Ganjar Pranowo.

"Bagi saya, Presiden Jokowi berupaya untuk mendukung Prabowo, dengan harapan lebih loyal ketimbang Ganjar jika kemudian terpilih jadi presiden," ujarnya

Baca juga: Beda Respon Gerindra dan PDIP Pasca Prabowo Subianto Melambung Tinggalkan Ganjar Pranowo

Ganjar Tak Berani Sodorkan Nama Cawapres 

Hingga saat ini belum ada figur yang ditentukan oleh PDIP untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Meski demikian, PDIP pun Ganjar akan terus menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tetap menjadi juru kunci dalam menentukan figur yang akan mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin. "Saya melihat Cawapres Ganjar tetap ditentukan oleh Megawati. Bukan Ganjar yang tentukan sendiri figur yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 nanti,” ujar Ujang Komarudin.

Menurutnya, Ganjar Pranowo juga tidak akan berani bahkan secara terang-terangan menyodorkan nama cawapres yang merupakan pilihannya.

"Kalau Ganjar sebut siapa (cawapres) Ganjar tidak akan berani karena semuanya akan menjadi kehendak Ketua Umum PDIP," ujarnya.

Jadi, lanjut dia, yang punya otoritas menentukan cawapres sebagai pendamping Ganjar, adalah Megawati. “Suka atau tidak suka, Megawati memiliki otoritas dan kewenangan dalam hal ini," ujar Ujang Komarudin. 

Ada Sinyal Jokowi Dukung Prabowo

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro, Presiden Jokowi memberikan sejumlah sinyal mendukung Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.

Seperti dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu 27 Mei 2023 Agung mengatakan bahwa sinyal itu ditandai dengan sikap anak-anak Jokowi belakangan ini, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

"Ini belum ditambah kode-kode politik yang ditebar oleh Gibran dan Kaesang soal dukungan eksplisit kepada Prabowo sebagaimana sang Ayah," imbuhnya.

Bahkan, nama Prabowo Subianto muncul dalam musyawarah rakyat atau Musra yang digagas relawan Jokowi.

"Sehingga, semakin masuk akal bila saat Musra (musyawarah rakyat) kemarin, bukan hanya nama Ganjar yang mengemuka. Namun juga ada Prabowo dan Airlangga Hartarto," ucapnya.

Menurut Agung, sinyal dukungan Jokowi ke Prabowo Subianto itu muncul lantaran relasi antara Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan itu memang sudah terjalin lama saat pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012.

Lalu berlanjut pada Pilpres 2014 dan 2019 ketika Prabowo menjadi rival Jokowi dalam kontestasi.

 "Bahkan pasca-Pilpres 2019, nalar lawan ini berubah drastis menjadi kawan kembali ketika Prabowo memutuskan menjadi menterinya Jokowi," ujar Agung.

Menurut Agung, hal tersebut juga semakin memperkuat chemistry antara Prabowo dengan Jokowi.

"Sehingga "political chemistry" antar Presiden Jokowi dengan Prabowo terbentuk dan terjalin semakin intensif melalui interaksi sehari-hari," ungkapnya.

Baca juga: Ini Rahasianya Mengapa Elektabilitas Prabowo Subianto Lebih Moncer dari Ganjar Pranowo

Sementara di saat yang sama, kata dia, Presiden Jokowi tak lebih hanya sebagai petugas partai di hadapan PDIP.

Sementara di sisi Gerindra, Jokowi ditempatkan dalam posisi sebagai 'King Maker'.

Agung berpendapat beda perlakuan tersebut otomatis memberi rasa kenyamanan yang berbeda bagi Jokowi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved