Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 21 Mei 2023, Sehati Bertekun dalam Doa
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Sehati Bertekun dalam Doa.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Sehati Bertekun dalam Doa.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 1: 12-14, bacaan kedua 1Petrus 4: 13-16, dan bacaan Injil Yohanes 17: 1-11a.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 21 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua. Hari ini kita semua memasuki Hari Minggu Paskah VII.
Salah satu cara terbaik mendekatkan diri pada Tuhan adalah bertekun dalam doa. Karena hanya dalam doalah kita mampu mengkomunikasikan diri kita kepada Tuhan dan dalam keheningan roh itulah kita dimampukan menjalin relasi yang intim dengan Tuhan yang adalah Roh.
Hanya dalam Roh lah kita dibenarkan dan yang telah mengambil bagian dalam hidup kita agar kita mampu membagikan Roh itu kepada orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Mei 2023, Setia Menanggung Penderitaan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah para rasul menghadirkan satu catatan penting untuk kita renungkan yakni satu pola hidup sebagai satu kesatuan orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juru selamat dengan satu tindakan sebagai satu komunitas rasul-rasul yaitu sehati bertekun dalam doa.
Para rasul itu berkumpul bersama sebagai satu komunitas iman setelah Yesus Guru mereka benar-benar meninggalkan mereka.
Di antara dihantui rasa ketakutan terhadap orang-orang Yahudi yang akan mengejar-ngejar mereka dan rasa duka mendalam karena kepergian Yesus ke surga membuat mereka sebagai satu kelompok kecil itu harus berkumpul bersama untuk sehati bertekun dalam doa agar mereka dikuatkan dan menantikan penggenapan janji-janji Yesus bagi mereka dengan mengirimkan seorang Penolong yang lain yakni Roh Kudus, Roh Kebenaran yang akan mengajarkan kepada mereka kebenaran iman yang memerdekakan.
Dalam situasi yang tak menentu karena dilanda ketakutan dan kecemasan kita seringkali jatuh dalam ketakutan berlebihan lalu membuat kita tak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya kita pun jatuh dalam dosa dan salah karena tak mampu mengontrol ketakutan dalam diri kita.
Dan Para Rasul itu mengajarkan kita tentang membangun hidup doa dalam ketekunan karena hanya dalam doa yang tekun itulah kita dikuatkan dan dimampukan untuk menemukan hidup kita kembali dalam iman akan Yesus.
Maka Petrus dalam suratnya itu mengajak kita untuk selalu bersukacita dalam Roh dan Kebenaran dalam Kristus karena sudah bisa mengambil bagian dalam penderitaan Kristus karena ada kepastian iman bahwa Dia akan kembali dan membawa kita kepada Allah BapaNya.
Kebenaran iman inilah yang diwartakan oleh para rasul yang selalu tekun berdoa agar dengan cara itulah mereka memperoleh kegembiraan dalam Roh dan Kebenaran.
Namun kadang kita salah menafsirkan kegembiaraan dan sukacita itu.
Kegembiraan dan sukacita kita hanyalah terbatas pada sukacita dan kegembiraan lahiriah yang bersifat sementara dan setelah itu kita gelisah dan lelah kembali.
Tetapi ketika sukacita dan kegembiraan kita dalam Roh dan Kebenaran yang bersifat kekal itu, kita akan merasakan sukacita dan kegembiraan yang tak akan sirna oleh apa pun juga.
Kita akan merasa dipulihkan dan dimurnikan karena mendapat kepenuhan iman dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Karena Yesus sendiri sudah berdoa bagi semua orang yang telah menaruh harapan cinta dan iman kepadaNya.
Yesus dalam perjamuan akhir itu telah berdoa kepada Bapa dan memuliakan Bapa sebagai asal segala kebenaran untuk kemudian mempermuliakan Dia yang diutus oleh Bapa sendiri.
Maka dalam konteks itulah Yesus berdoa kepada Allah untuk para rasulNya dan semua murid-muridNya yang telah percaya kepadaNya.
Yesus mendoakan semua orang itu agar mereka menjadi satu, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.”
Yesus tidak hanya berdoa agar Bapa memelihara umat yang telah dipercayakan kepadaNya, tetapi lebih dari pada itu supaya mereka bersatu di dalam nama Tuhan Yesus.
Yesus tahu pasti bahwa keberadaan mereka di atas dunia itu masih menyisakan ketakutan dan kegelisahan setelah kepergiaanNya kepada Bapa.
Maka Yesus dengan sangat meminta kepada Bapa agar semua mereka menjadi satu sama seperti Bapa dan diriNya adalah satu.
Marilah kita dalam kerendahan hati untuk selalu sehati bertekun dalam doa agar kita selalu dimampukan menjadi satu sama seperti Allah adalah satu dalam kebenaran iman akan Tritunggal Maha Kudus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Mei 2023, Berbicaralah dengan Hati
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, selalu mengambil waktu untuk sehati bertekun dalam doa sebagai satu keluarga atau komunitas iman.
Kedua, yakinlah bahwa hanya dalam nama Yesus itulah kita dipersatukan sebagai satu umat Allah.
Ketiga, hanya dalam Roh dan Kebenaran iman itulah kita dimampukan membangun relasi dengan Tuhan dan sesama.
Teks Lengkap Bacaan 21 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 1:12-14
“Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa”
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang.
Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus.
Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 47:2-3.6-3.8-9
Refr. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajahmu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu “Carilah wajah-Ku!”
Bacaan Kedua – 1 Petrus 4:13-16
“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus:
Saudara-saudara terkasih, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kamu pun boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Kristus menyatakan kemuliaan-Nya.
Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri, penjahat atau pengacau.
Tetapi, jika kamu harus menderita sebagai orang Kristen, janganlah malu karena hal itu. Malah kamu harus memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil – Yohanes 14:18
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, sabda Tuhan. Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita.
Bacaan Injil – Yohanes 17:1-11a
“Bapa, permuliakanlah Anak-Mu”
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya: permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
Sama seperti Engkau telah memberi kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan.
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.
Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
sebab mereka adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.