Anak di TTU Bunuh Diri
Sebelum Mengakhiri Nyawa, Anak di Kabupaten Timor Tengah Utara Tinggalkan Surat untuk Ibunya
Ibu korban yang tiba di rumah, menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan korban di atas tempat tidur kamarnya.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Seorang anak berinisial YRM yang mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di Desa Batnes, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur sempat meninggalkan sepucuk surat untuk ibunya.
Informasi mengenai adanya sepucuk surat yang ditinggalkan korban sebelum meninggal ini menjadi petunjuk awal korban pertama kali ditemukan tewas. Ibu korban yang tiba di rumah, menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan korban di atas tempat tidur kamarnya. Demikian disampaikan Kapolres TTU, AKBP Mohammad Mukhson, S. H., S. I. K., M. H melalui Kasie Humas Polres TTU, AKP I Ketut Suta, S. H, Jumat, 19 Mei 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS, Anak Asal Timor Tengah Utara Tewas Bunuh Diri
Ia menuturkan, berdasarkan informasi yang disampaikan ibu korban berinisial WKT, kronologi kejadian bermula ketika, pada Kamis, 18 Mei 2023 malam Rinto, korban tidur di rumah temannya berinisial MB dan pada pagi hari Jumat, 19 Mei 2023 sekira pukul 07.00 Wita Rinto kembali ke rumah.
Ketika korban kembali ke rumah, WKT sedang berada di rumah tetangga. Saat ibi korban kembali ke rumah, dirinya kemudian menyiapkan pakaian bersih milik Rinto namun saat di tempat tidur WKT melihat sepucuk surat yang bertuliskan "mama datang kalau tidak lihat saya tolong pi lihat saya di kita pu bawah rumah di kita pu kebun yang di bawah rumah, selamat jalan ee mama honei".
Setelah membaca surat tersebut, kata AKP I Ketut Suta, WKT langsung bergegas ke kebun untuk mengecek kebenaran sesuai surat tersebut. Setibanya di kebun belakang, WK melihat YRM sudah gantung diri di atas pohon cemara menggunakan tali nilon warna biru.
Baca juga: Jenazah Korban Bunuh Diri di Desa Batnes Dievakuasi dan Disemayamkan di Rumah Duka
Melihat kejadian tersebut ibu korban hendak memanjat pohon untuk membantu melepaskan tali yang terlilit di leher korban. Meskipun demikian, ibu korban tidak berhasil memanjat pohon tersebut karena ukuran pohon yang sangat besar.
WKT kemudian berteriak meminta tolong kepada tetangga dan warga sekitar untuk membantu menurunkan korban.
Korban mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri dengan mengenakan baju berwarna merah dan celana warna hitam kotak - kotak putih. Korban menggunakan tali nilon berwarna biru dengan panjang sekitar 2,5 meter untuk mengakhiri hidupnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.