KKB Papua

Susi Pudjiastuti Menangis: Saya Bantu Banyak Orang Papua Tapi Mengapa Balasannya Begini?

Founder PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti menangnis ketika mengungkapkan fakta tentang betapa banyaknya bantuan yang diberikan ke Papua.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
SUSI MENANGIS - Susi Pudjiastuti, Foundur Susi Air, menangis. Ia meneteskan airmata karena tak kuasa menahan emosi pasca pesawatnya dibakar dan pilotnya disandera sampai sekarang. "Apa salah saya?" ujar Susi sembari menangis. 

Susi pun mengungkapkan bahwa pasukan TNI yang baru-baru ini ditembaki oleh KKB di Distrik Mugi-Mam, merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk mengevakuasi pilot Philips.

Menurut Susi Pudjiastuti, pasukan itu terdiri dari prajurit-prajurit muda. Mereka bukan pasukan tempur.

"Bukan pasukan tempur. Tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah. Anak istri para prajurit itu itu bagaimana? Terpikirkan kah oleh Egianus (Kogoya) dan kawan kawan?" kata Susi.

Susi kemudian tak kuasa menahan tangis saat berdialog dengan pendeta Karel Phil Erari.

"Saya bicara dengan bapak, saya nangis karena marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya," ujar Susi.

"Marah saya Pak Phil," katanya lagi yang diikuti suara terisak.

Menanggapi cerita Susi Pudjiastuti, Karel Phil meminta maaf. Ia menyampaikan rasa simpati untuk Susi.

"Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you," ujar Karel Phil.

Kemudian, Susi meminta maaf karena dia sampai menangis. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku tak kuasa menahan kemarahan dan kejengkelannya.

Sebagaimana diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.

Tak hanya membakar, faksi ini juga menyandera sang pilot yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Baca juga: Setelah 2 Tahun Tinggal di Hutan Gegara KKB Papua, Adam Fatete Kini Pulang Bersama TNI

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.

Setidaknya ada empat personel yang gugur. Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved