KTT ASEAN Summit 2023

Jelang KTT ASEAN 2023, AECC ke-22 Bahas Peran ASEAN Menata Dinamika Geopolitik-Geoekonomi

Kemenko Perekonomian RI menyatakan pertemuan AECC ke-22 membahas peran ASEAN dalam menata situasi dinamika geopolitik maupun geoekonomi.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
ANTARA/Benardy Ferdiansyah
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi di sela pertemuan AECC ke-22 di Jakarta, Sabtu (6/5/2023). 

POS-KUPANG.COM - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia atau Kemenko Perekonomian RI menyatakan pertemuan ASEAN Economic Community Council ( AECC ) atau Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ke-22 membahas peran ASEAN dalam menata situasi dinamika geopolitik maupun geoekonomi.

"Tentu kami akan kembali mengingatkan mengenai, misalnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Kemudian bagaimana juga peran ASEAN di dalam menata situasi dinamika geopolitik maupun geoekonomi," ucap Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi dalam rilis yang diterima dari Tim Media KTT ASEAN 2023.

Adapun pertemuan AECC ke-22 di Jakarta pada 6-7 Mei 2023 merupakan rangkaian kegiatan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 42 atau KTT ASEAN 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.

"Yang jelas kami akan melihat atau merespons situasi global ekonomi saat ini karena kita menekankan adanya ASEAN Centrality, kita tahu bahwa ASEAN ini menjadi kawasan yang banyak menarik perhatian," kata Edi yang juga sebagai pimpinan Senior Economic Officials dalam pertemuan itu.

Hal lain yang akan dibahas dalam pertemuan AECC ke-22, yakni terkait dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di ASEAN.

"Kami akan segera menyiapkan pernyataan untuk membangun ekosistem EV yang mana sekarang ini menjadi bagian penting (untuk) dipersiapkan," tuturnya.

Baca juga: Berbagai Produk Kerajinan Terbaik Dipamerkan di KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo NTT

Untuk membangun ekosistem tersebut, Indonesia memiliki potensi karena memiliki bahan baku untuk memproduksi baterai.

"Ekosistem kita bentuk. Paling tidak kita melihat sekarang ini sudah mulai, misalnya bagaimana penataan bahan baku untuk baterai, bagaimana nanti di dalam proses produksi," tuturnya.

Oleh karena itu lanjut Edi, perlu dipikirkan bersama-sama bagaimana membangun ekosistem EV, agar tertata dari hulu hingga hilir.

Hal tersebut juga harus didukung dengan infrastruktur dalam pengembangan kendaraan listrik seperti penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Karena EV ini tidak sekedar mobilnya, (namun) bagaimana nanti penyediaan charging station-nya dan lain-lain tentu itu menjadi banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus segera dituntaskan," ucap Edi.

Isu lain yang juga akan didorong dalam pertemuan AECC ke-22 ialah kerangka terkait dengan ekonomi biru.

Baca juga: Dukung Pembangunan Kawasan , Indonesia Bangun Jejaring Desa ASEAN

"Karena ASEAN juga memiliki kawasan kepulauan dan juga penting untuk membangun kebersamaan di sektor ini," tuturnya.

Adapun pembahasan isu-isu tersebut nantinya akan dilaporkan kepada kepala negara di gelaran KTT ASEAN 2023.

Berita KTT ASEAN 2023 disponsori oleh Polda NTT, Ombudsman RI Perwakilan NTT, Bank NTT, Bank Mandiri Kupang, Kopdit KSP Obor Mas, Viquam dan Imigrasi Kupang.

Selain itu, Imigrasi Labuan Bajo, Labuan Bajo Square, Exotic Komodo, New Eden Moringa Bajo, Universitas Nusa Nipa Indonesia dan Roy Bulan Foundation. (*)

Ikuti berita KKT ASEAN 2023 Indonesia terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved