Berita Manggarai Timur
Warga Minta Bangun Peningkatan Jalan Tani Menuju Rangga Tagi Borong Manggarai Timur
Dengan kondisi jalan yang rusak yang masih beralaskan tanah, maka pada musim hujan jalanya berbecek, lumpur dan licin.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Warga yang sebagian besar petani meminta Pemerintah Desa Bangka Kantar atau Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk membangun peningkatan jalan tani menuju Rangga Tagi.
Permintaan itu disampaikan oleh Herman San dan sejumlah warga lainya kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 28 April 2023. Herman mengatakan, permintaan bangun jalan menuju Rangga Tagi karena wilayah itu merupakan area lahan persawahan dan lahan pertanian milik warga seperti pisang, ubi, jambu mete dan lain sebagainya.
Dengan kondisi jalan yang rusak yang masih beralaskan tanah, maka pada musim hujan jalanya berbecek, lumpur dan licin. Sehingga warga Desa Bangka Kantar kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian.
"Kami selama ini kesulitan untuk mengangkut hasil padu atau angkut kayu kering dengan mobil, karena memang jalanya rusak berat. Kami terpaksa pikul saja," ujar Herman diamini warga lainya.
Baca juga: Rumah Dinas Dokter Gigi di Manggarai Timur Diobrak-abrik, drg Mixelia: Belum Tahu Apa yang Hilang
Dikatakan Herman, panjang jalan yang belum dilakukan perbaikan peningkatan yaitu sekitar 1,5 kilometer hingga sampai di Rangga Tagi.
"Harapan kami pemerintah bisa buka mata dengan keluhan kami masyarakat ini. Kami tidak harapkan lapen apalagi hotmix tapi cukup teflor saja, susun baru dan siram pasir," ujarnya.
Sementara itu pantauan POS-KUPANG.COM, terlihat panjang jalan yang belum diperbaiki sekitar lebih dari 1 kilometer. Sedangkan sekitar 500 meter sudah dibangun batu dan disiram pasir.
Baca juga: Rumah Dinas Dokter Gigi di Mukun Manggarai Timur Diobrak-abrik Orang Tak Dikenal
Terlihat jalan yang masih beralaskan tanah sangat becek dan berlumpur, akibat ulah oknum warga yang menjebolkan saluran irigasi untuk air mengalir ke sawah miliknya, tanpa memasang pipa.
Kendaraan yang melintas seperti mobil sangat kesulitan, apalagi saat musim hujan. Tanpak warga memikul hasil padi untuk dibawa ke rumah dengan menyisiri jalan itu. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.