Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 26 April 2023, Taat pada KehendakNya
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Taat pada KehendakNya.
Ini konsekuensi logis dari setiap keputusan yang kita ambil apalagi keputusan untuk mengikuti Yesus dan mewartakan tentang Dia.
Maka seperti yang dilakukan oleh Stefanus dan Filipus itu adalah salah satu contoh bagaimana kita selalu siap dan menghasilkan buah-buah pewartaan kita di antara tekanan dan penolakan kita saat kita mewartakan Injil.
Dan figur-figur seperti Saulus tetap akan ada dalam seluruh perjuangan kita sebagai pewarta sabda.
Figur Saulus itu bisa muncul dalam bentuk orang yang tak suka dengan kita dan pewartaan kita, orang yang membenci kita tanpa alasan, atau ada juga yang muncul dalam bentuk kekerasan hingga niat untuk membunuh baik secara sembunyi-sembunyi juga yang secara terang-terangan membuat perlawanan terhadap kita.
Namun sebagai seorang pewarta kita perlu untuk tetap setia dan percaya kepada Yesus yang adalah roti hidup. Karena oleh kekuatanNya sebagai roti hidup itu kita dikuatkan.
Yesus mengumpamakan diriNya seperti roti yang dapat dimakan untuk mendapatkan kekuatan itu. Bahkan kekuatan itu lebih dari yang dibutuhkan dan bertahan sampai kekal.
Yesus menjadikan diriNya roti hidup untuk makanan kekal bagi semua murid dan pewarta sabdaNya. Agar oleh kekuatan itu para muridNya mampu melakukan kehendak Dia yang mengutusNya.
Yesus mengedepankan kehendak Bapa dalam seluruh hidupNya, maka pola yang sama Yesus menyampaikan hal itu kepada para muridNya dan kepada kita semua pengikutNya.
Kehendak Bapa adalah “supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup kekal dan Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Kehendak Bapa inilah yang harus diwartakan kepada semua orang oleh para pewarta firmanNya dan kita semua yang telah menyebut diri pengikutNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 25 April 2023, Pembawa Kabar Gembira
Tugas kita adalah membawa atau menghantar sebanyak mungkin orang untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus karena segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepadaNya.
Tugas kita juga harus setia mengimani Dia sebagai Tuhan dan Allah yang Maha Kuasa karena telah mendapat kuasa dari Bapa.
Kita yang sudah menyebut diri sebagai pengikutNya sebenarnya tidak menjadi masalah karena kita sudah diberi meterai dalam pembaptisan itu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Meterai inilah yang telah menjadikan kita pengikutNya sekaligus menjadi kekuatan kita untuk mewartakan kebenaran iman kita kepada segala makhluk.
Menjadi persoalannya adalah kelemahan daging atau manusiawi kita masih kuat melekat dalam diri kita sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.