KKB Papua

Kapuspen TNI Beberkan Fakta: Pratu F Gugur Bukan Karena Ditembak KKB Papua Tetapi Karena Faktor Ini

Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono membeberkan fakta tentang gugurnya prajurit TNI dalam insiden maut di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga saat itu

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
LOMPAT KE JURANG - Pratu F yang ditemukan di dasar jurang Distrik Mugi-Mam, bukan meninggal dunia karena ditembak KKB Papua, melainkan karena jatuh ke dasar jurang. Fakta ini disampaikan Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono. 

POS-KUPANG.COM - Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono membeberkan fakta tentang gugurnya prajurit TNI dalam insiden maut di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, pada Sabtu 15 April 2023.

Insiden maut itu di Distrik Mugi-Mam itu terjadi manakala Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menyerang prajurit TNI yang kala itu sedang bertugas.

Prajurit TNI tersebut berada di Distrik Mugi-Mam, dalam tugasnya mencari pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens, yang sampai sekarang masih disandera oleh KKB Papua.

Dalam insiden tersebut, beberapa prajurit gugur. Korban pertama yang ditemukan dan berhasil dievakuasi beberapa saat setelah kejadian, adalah Pratu Miftahul Arifin.

Sedangkan tiga korban lainnya baru ditemukan beberapa hari berikutnya. Tiga korban tersebut dievakuasi setelah ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.

Sementara beberapa korban lainnya ditemukan dalam keadaan hidup. Mereka bahkan masih bisa berjalan menuju helikopter yang selanjutnya membawa mereka untuk dirawat secara medis.

Baca juga: Sisir KKB Papua di Hutan Ndugama, Prajurit TNI Malah Temukan Jenazah Pratu F, Begini Ceritanya

Sedangkan korban terakhir yang ditemukan, adalah Pratu F. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ia telah meninggal dunia di dasar jurang.

Belakangan terungkap kabar bahwa Pratu F gugur bukan karena terkena tembakan kelompok separatis teroris atau KST.

Korban menghembuskan nafasnya terakhir karena berusaha menghindar dari tembakan KKB Papua dengan cara melompat ke jurang di lokasi kejadian.

Tak dinyana, jurang tersebut sangat dalam. Kedalamannya diperkirakan lebih dari 100 meter.

Oleh karena itu, Pratu F dipastikan bukan meninggal dunia karena ditembak KKB Papua, melainkan meninggal karena jatuh ke dasar jurang.

Lokasi jenazah Pratu F ditemukan, adalah berada pada kedalaman 140 meter dari bibir jurang, tempat terjadinya insiden baku tembak antara KKB Papua dengan Prajurit TNI.

Informasi tentang nasib Pratu F tersebut disampaikan Kapuspen TNI ( Kepala Pusat Penerangan TNI) Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono kepada wartawan, Minggu 23 April 2023.

Julius Widjojono menjelaskan, gugurnya Pratu F bukan karena tertembak oleh KST, melainkan saat dirinya mencoba menyelamatkan diri 'escape' dengan melompat ke jurang sedalam 140 meter.

Julius menuturkan pada saat insiden baku tembak itu, 36 prajurit Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna, dikepung dari berbagai arah, yakni dari atas, kiri bahkan dari kanan samping tebing.

Mungkin karena kepungan itulah sehingga Pratu F kemudian memutuskan untuk melompat ke jurang agar bisa selamat dari sergapan KKB Papua.

Beberapa hari setelah dilakukan pencarian, jenazah Pratu F akhirnya ditemukan oleh Tim Gabungan, sehingga langsung dievakuasi ke RSUD Timika untuk keperluan pemulasaran jenazah.

"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil menemukan satu prajurit TNI atas nama Pratu F, personel dari Satgas Yonif R 321/GT," kata Julius.

Setelah korban ditemukan, pada Senin 24 April 2023, jenazah Pratu F sudah diterbangkan kembali ke kampung halamannya di Magelang untuk diserahkan ke pihak keluarga guna dimakamkan.

Dilansir Tribunnews.com, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan belasungkawa atas gugurnya Pratu F, anggota Yonif R 321/GT dalam keterangan tertulis, Minggu 23 April 2023.

"Almarhum gugur sebagai Kusuma Bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisiNya," seperti yang dikutip dari keterangan tertulis Yudo.

Diketahui, dengan ditemukannya Pratu F ini, maka total ada lima orang prajurit gugur akibat penyerangan KST di Nduga, Papua.

Yudo juga berharap, semoga Tuhan menerima semua amal baik Pratu F dan menempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved