Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 23 April 2023, Tinggallah Bersama-sama dengan Kami

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tinggallah Bersama-sama dengan Kami.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 23 April 2023 dengan judul Tinggallah Bersama-sama dengan Kami. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tinggallah Bersama-sama dengan Kami.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 2: 14.22-33, bacaan kedua 1 Petrus 1: 17-21, dan bacaan Injil Lukas 24: 13-35.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 23 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Rasa putus asa, tidak ada lagi harapan, kehilangan pegangan, kecewa, frustrasi dan tak berdaya adalah situasi batin yang sedang dialami dan dirasakan oleh kedua murid Emaus itu.

Rupanya tidak ada kata yang tepat untuk melukiskan gejolak hati yang membawa luka dan duka yang mendalam, karena itu harus pulang kampung.

Andalan, harapan, kekuatan dan pegangan mereka satu-satunya dan hanya satu yaitu Yesus dari Nasaret yang adalah Guru dan Tuhan mereka, mati terbunuh dengan cara paling hina dan tragis di salib. Hidup ini terasa berat, pahit dan tidak menentu.

Keputusan pulang kampung adalah keputusan yang tepat bagi kedua murid itu.

Mungkin dengan kembali kampung perlahan-lahan mereka bisa melupakan semua pengalaman kebersamaan dengan Yesus dan teman-teman mereka.

Pulang kampung berarti kembali ke masa lalu penuh dengan perjuangan dan boleh jadi dengan kegelapan tanpa harapan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 April 2023, Warta Paskah dari Emaus

Pulang kampung berarti kembali ke titik nol ketakberdayaan sebagaimana sebelum mengenal, belajar dan ikut Yesus.

Dalam perjalanan pulang itu ternyata Yesus yang bangkit hadir, berjalan bersama mereka. Ikut mendengar dan merasakan apa yang sedang mereka alami dan mereka percakapkan.

Yesus sebagai “orang asing” itu yang menjadi teman seperjalanan, menjelaskan bahwa Mesias harus mati sesuai isi seluruh Kitab suci, mulai dari kitab Musa sampai Kitab para nabi.

Mereka mengajak Yesus untuk tinggal bersama mereka karena hari sudah malam. Lalu masuklah Yesus untuk tinggal bersama-sama mereka.

Saat memecahkan roti, Ia membuka diriNya sehingga mereka mengenal Dia.

Perjumpaan ini membangkitkan harapan mereka yang sudah terkulai. Mereka pun kembali ke Yerusalem dengan sukacita.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari Minggu ini?

Pertama, perjalanan dua murid ke Emaus merupakan simbol perziarahan iman untuk semakin mengenal Tuhan yang bangkit.

Sebagaimana dua murid tadi berjalan dalam kekecewaan dan kesedihan, demikian pula kita. Perjalanan iman senantiasa diperhadapkan dengan kesukaran, kesedihan, kekecewaaan dan pergumulanpergumulan hidup lainnya.

Tidak ada perjalanan iman tanpa kerikil dan hambatan-hambatan. Iman yang bertumbuh di tengah kesukaran itulah yang menjadi daya dan
kekuatan bagi kita untuk menjalani hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 April 2023, Mengenal Yesus yang Bangkit

Kedua, Tuhan berjalan bersama kita. Perjalanan itu menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan hadir di tengah kehampaan, kekalutan, bahkan ketakutan dan kekurangyakinan kita.

Ia menghadirkan diri-Nya di tengah liku-liku perjalan iman umat dan iman kita serta terus berupaya agar kehadiran-Nya itu dapat disadari.

Ketiga, ajaklah Tuhan tinggal bersama kita. Tuhan yang bangkit selalu menyertai perjalanan kita. Maka ajaklah Tuhan agar menginap dan tinggal di rumah hati, pekerjaan kita setiap setiap hari.

Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam. Lalu masuklah ia dan tinggal
bersama-sama dengan mereka”.

Kontemplasi

Kadang kita kecewa dan merasa putus asa karena seolah-olah Tuhan meninggalkan kita. Walau demikian, Tuhan senantiasa berjalan bersama kita. Ia hadir lewat Sabda dan sakramen, khususnya Ekaristi. Kita perlu membuka hati dan mempersilakan, mengajak dan mengundang Tuhan masuk dalam pergulatan hidup kita.

Semoga kita mengalami kehadiranNya sehingga kita kembali menghadapi situasi-situasi sulit dengan iman dan harapan yang kokoh.

Doa

Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru pada umatMu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami menjadi putra dan putriMu. Tinggallah bersama-sama dengan kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Minggu Paskah III. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 23 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 23 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 23 April 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 2:14.22-33

“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.

Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka.

Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.

Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.

Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini.

Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.

Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.

Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.”

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mazmur 16:1.2a-5.7-8.9-10.11

Refr. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.

1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.

3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bacaan Kedua 1Petrus 1:17-21

“Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda.”

Bacaan dari Surat Pertama Santo Petrus:

Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut “Bapa”.

Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat.

Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu.

Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.

Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Luk 24:32 

U : Alleluya, alleluya, alleluya

Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.

Bacaan Injil: Lukas 24:13-35

“Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem.

Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.

Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia.

Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’

Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya, “Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?”

Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?”

Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat.

Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia.

Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.

Tetapi sekarang sudah lewat tiga hari sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus.

Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup.

Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.”

Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi.

Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.

Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersama dengan kami, sebab hari sudah mulai malan, dan matahari hampir terbenam.

Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka.

Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka.

Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia.

Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka.

Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’

Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem.

Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka.

Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!”

Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved