Ganjar Pranowo Capres PDIP
Duet dengan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto: Masih Cermati Dinamika Politik
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memberi kepastikan menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
POS-KUPANG.COM, SOLO - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memberi kepastikan menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Menteri Pertahanan ini tidak mau berandai-andai duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, saat ini sudah dicalonkan sebagai calon presiden dari Partai Gerindra.
"Partai mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat, sekarang," kata Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Solo, Sabtu 22 April 2023.
Prabowo Subianto juga masih mencermati situasi atau perkembangan dinamika politik saat ini.
"Lihat perkembangan, dinamika. Beliau ( Ganjar Pranowo ) sudah dicalonkan capres. Kita lihat perkembangan dan dinamika. Jangan berandai-andai," jelasnya.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Gelar Pertemuan Tertutup di Banjarsari Kota Solo
Prabowo Subianto mengaku tidak akan gegabah mengumumkan dan mengaku sudah memiliki daftar calon pilihan. "Kita lihat perkembangan, masih lama. Pendaftaran Oktober masih lama," ujarnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai Presiden Jokowi sedang berupaya membujuk Prabowo Subianto untuk menjadi calon wakil presiden.
Ia mengatakan, langkah itu mesti dilakukan jika Jokowi ingin PDIP masuk dalam koalisi besar untuk menghadapi Pilpres 2024.
“Menggabungkan Ganjar dengan Prabowo itu berarti salah satu harus mau jadi cawapres,” ujar Djayadi Hanan pada Kompas.com, Sabtu 23 April 2023.
“Dugaan saya yang akan dibujuk Jokowi untuk jadi cawapres adalah Prabowo, karena PDI-P pasti kekeh enggak mau jadi cawapres,” katanya lagi.
Baca juga: Jokowi Sebut Nama-nama yang Cocok Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo
Namun, menurut Djayadi Hanan, proses itu tentu tak mudah dilakukan. Pasalnya, Prabowo memiliki tingkat elektoral yang bersaing ketat dengan Ganjar.
“Kalau elektabilitasnya seperti sekarang, dugaan saya Prabowo enggak mau jadi cawapres,” ujarnya.
Terakhir, Djayadi Hanan menganggap bahwa penggabungan koalisi besar dengan PDI-P bakal cukup alot karena kepentingan partai politik lain mesti dikesampingkan.
Empat parpol selain Gerindra yang tengah melakukan penjajakan sangat mungkin tak mendapatkan peluang untuk mengusung kadernya sebagai cawapres.
“Gimana partai lain enggak kebagian apa-apa. Muhaimin harus rela, Airlangga harus rela. Erick Thohir harus mundur, Sandi lewat,” kata Djayadi Hanan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.