Khazanah Islam

Diperkirakan Lebaran Idul Fitri 2023 di Indonesia Sabtu April 2023 Sama Seperti Arab Saudi dan UEA

Sidang Isbat akan digelar hari ini, namun kemungkinan besar Lebaran Idul Fitri 2023 di Indonesia sama seperti Arab Saudi dan UEA pada Sabtu.

Editor: Yeni Rahmawati
Kompas.com
ILUSTRASI - Pengamatan Hilal - Cara menentukan Ramadhan 2023 versi NU, Muhammadiyah dan Kemenag. Diperkirakan Lebaran Idul Fitri 2023 di Indonesia Sabtu April 2023 Sama Seperti Arab Saudi dan UEA 

Jika pada saat sidang isbat nanti, Tim Kemenag yang melaksanakan rukyat hilal di seluruh wilayah Indonesia tidak ada yang melihat hilal, maka Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari.

"Sehingga 1 Syawal 1444 H akan bertepatan dengan tanggal 22 April 2022 (Sabtu)," terang Himawan.

Sebaliknya, jika pada saat sidang isbat Tim Kemenag melihat hilal awal bulan Syawal 1444 H, maka hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Jumat 21 April 2023.

2. Prediksi BRIN

Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang memprediksi Lebaran 2023 bakal berbeda.

"Untuk perkiraan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu Pon, 22 April 2023," ucapnya.

Hal ini karena sudut ketinggian bulan yang diukur di atas ufuk masih kurang dari 3 derajat atau lebih tepatnya untuk ketinggian hilal di Indonesia itu bervariasi antara 1,3 hingga 2,5 derajat di atas ufuk.

Untuk elongasinya masih antara 2,25-3,75 derajat sehingga belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

"Sehingga hilal pada 20 April pada petang besok itu agak sulit diamati bahkan menggunakan alat bantu seperti teleskop," terang Andi.

Adapun kriteria MABIMS yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

3. Perhitungan Kementerian Agama

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan perhitungan ilmu astronomi, posisi hilal pada hari itu berada di ketinggian antara 1 sampai dengan 2 derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi di bawah 3 derajat.

Posisi tersebut masih jauh di bawah kriteria baru visibilitas (imkan) rukyah menurut Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan dalam penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat," kata Adib saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/4/2023).

Meski demikian, Adib menyampaikan penentuan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan dalam sidang isbat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved