Berita Kota Kupang
Pedagang Pasar Kasih Kota Kupang Ancam Boikot Bayar Retribusi
Koordinator penjual daging sapi Pasar Kasih Naikoten Kupang menyebut, barang dagangan yang berada di pasar justru jarang dibeli karena pembeli minim
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sejumlah pedagang di Pasar Kasih Kelurahan Naikoten Kupang mengancam akan memboikot pembayaran retribusi.
Hal ini disebabkan lantaran aduan yang disampaikan terkait pedagang liar yang masih berjualan tidak di lokasi yang telah ditetapkan tidak ditanggapi serius oleh Pemerintah Kota Kupang.
Daud, koordinator penjual daging sapi di Pasar Kasih Naikoten Kupang menyebut, barang dagangan yang berada di pasar justru jarang dibeli karena pembeli yang minim.
"Namanya kita buat pasar berarti fungsinya untuk berjualan, kalau memang bebaskan begitu, kita juga bisa jemput bola (jualan diluar pasar)," kata Daud di komplek Rumah Jabatan Wali Kota Kupang Kamis 13 April 2023, pagi.
Baca juga: FKP NTT Libatkan 29 Etnis Gelar Upacara Massal Ramaikan HUT RI Ke-78 di Kota Kupang
Ia bersama beberapa koordinator lainnya datang ke Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh untuk melaporkan hal ini lagi. Masalah ini menurut dia terjadi sejak pandemi Covid-19. Banyak pedagang yang memilih berjualan di luar pasar.
Kondisi ini justru membuat pedagang yang bertahan menjadi sangat sulit mendapat pembeli. Faktor lainnya juga mengenai kondisi, terutama jalan masuk dan dalam pasar yang sangat memperihatinkan.
Sejumlah pedagang di Pasar Kasih Naikoten Kupang, kata dia, sudah menyampaikan aspirasi ini ke DPRD hingga PD Pasar, namun belum direspon. Ia menyebut hal ini semacam pembiaran. Sisi lain kewajiban pedagang membayar retribusi tetap dilakukan tiap hari.
Pihaknya mendorong pemerintah agar melakukan penertiban pedagang, tidak saja di sekitar pasar tetapi di semua wilayah di Kota Kupang, sejalan dengan regulasi yang ada.
Baca juga: FKP NTT Libatkan 29 Etnis Gelar Upacara Massal Ramaikan HUT RI Ke-78 di Kota Kupang
"Kalau memang perda tidak ada kami juga bersikap untuk berjual keluar. Itu komitmen kami 1000 lebih orang yang masih bertahan di Pasar Kasih," kata Daud.
Maksud untuk bertemu dengan Penjabat Wali Kota Kupang ini, sebut dia, semata ingin ada tindak lanjut dari Pemerintah mengenai masalah tersebut. Ia mengaku kalau situasi ini terus dibiarkan akan berimbas ke ekonomi keluarga yang terus melemah.
Kalau pemerintah dalam waktu dekat belum ada tanggapan serius, Daud bersama sejumlah pedagang mengaku akan memboikot pembayaran retribusi.
"Mogok retribusi itu pasti (kalau dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut). Kalau nanti pemerintah juga tetap dia maka kami akan lari keluar untuk cari tempat dimana saja yang kami merasa laku," ujarnya.
Dia kecewa keluhan yang disampaikan berulang kali itu tidak ada tanggapan serius. Penyebab ini yang membuat pedagang harus bereaksi dengan memboikot kewajiban membayar retribusi.
Baca juga: Rajut Toleransi, PSMTI Kota Kupang Buka Puasa Bersama Umat Muslim