Pilpres 2024
M Qodari Sebut Ganjar Pranowo Antitesa Presiden Jokowi: Prabowo Subianto Tuai Pengaruh Positif
M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer menyoroti wacana calon presiden yang belakangan ini menjadi bahan pergunjingan masih masyarakat Indonesia
POS-KUPANG.COM – M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer menyoroti secara tajam perihal wacana calon presiden yang belakangan ini menjadi bahan pergunjingan masif mayoritas publik di Indonesia.
Sorotan itu mencuat menyusul hasil survei terbaru yang memperlihatkan elektabilitas Ganjar Pranowo melorot tajam dalam dua bulan terakhir.
Sementara dalam tenggat waktu yang sama, elektabilitas Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, justeru mengalami lonjakan yang cukup menggembirakan. Pasalnya, berhasil melampaui elektabilitas yang selama ini ditorehkan Gubernur Jawa Tengah.
Bahwa dalam dua bulan terakhir, elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden turun 8,1 persen, yakni dari 35 persen pada bulan Februari 2023, turun menjadi 26,9 persen pada April 2023.
Baca juga: Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo, Djayadi Hanan: Ini Pertama Kali Walau Tidak Signifikan
Menurut M Qodari, turunnya elektabilitas Kader PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ) itu sudah ia prediksi sebelumnya. Dan, kini terkonfirmasi dengan data survei terbaru yang dilakukan LSI.
M Qodari menyebutkan bahwa turunnya elektabilitas Ganjar itu dipicu oleh pernyataannya yang menolak Timnas Israel datang ke Indonesia untuk laga Piala Dunia U20. Padahal Indonesia merupakan tuan rumah ajang bergengsi tersebut.

Dia mengatakan, bahwa pernyataan Ganjar tidak hanya bertolak belakang dengan sikap Presiden Jokowi, tetapi juga dengan sikap masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Saya melihat penurunan ini disebabkan karena statement Ganjar atau langkah Ganjar yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Dalam hasil survei LSI, lanjut M Qodari, tampak aspirasi masyarakat Indonesia tentang olahraga sangat bertolak belakang dengan pandangan Ganjar Pranowo. Padahal Gubernur Jawa Tengah itu merupakan sosok yang disebut-sebut sebagai calon presiden Indonesia.
“Misalnya, ternyata 80 persen masyarakat Indonesia setuju dengan Pak Jokowi, bahwa olahraga dipisahkan dari politik,” kata Qodari dalam keterangannya, Minggu 9 April 2023.
Qodari menyebutkan, bahwa informasi Piala Dunia U20 sudah diketahui hampir seluruh masyarakat Indonesia. Jadi batalnya Piala Dunia akibat penolakan timnas Israel dari politisi PDIP tersebut memunculkan kekecewaan mayoritas publik.
“Ternyata mayoritas masyarakat setuju dengan partisipasi Israel dalam Piala Dunia U20. Jadi langkah Ganjar atau sikap Ganjar yang menentang menolak Israel berakibat pada batalnya Piala Dunia oleh FIFA itu, bertentangan dengan aspirasi masyarakat Indonesia, dan bertentangan dengan Pak Jokowi,” ujarnya.
Dalam konteks yang demikian, Qodari menilai bahwa turunnya elektabilitas Ganjar yang signifikan tersebut, merupakan bagian dari hukuman masyarakat Indonesia kepadanya.
Ini terjadi, lanjut Qodari, karena masyarakat tahu bahwa Ganjar Pranowo adalah antitesa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal olahraga.
“Istilah saya, Ganjar telah menjadi antitesa Pak Jokowi dan kelihatannya sikap tersebut mendapatkan hukuman dari masyarakat. Masyarakat lari dari Ganjar, makanya elektabilitasnya turun,” ujar Qodari.
Lebih jauh Qodari mengatakan, pasca kejadian penolakan Timnas Israel itu, banyak pemilih Ganjar lantas lari ke capres lain, misalnya ke Prabowo Subianto yang dari hasil survei LSI mengalami peningkatan sebesar 3 persen.
“Perpindahan pemilih Ganjar ke Prabowo bisa naik menjadi 4 persen jika pertanyaan 3 nama, dan juga dilihat dari posisi Prabowo yang sekarang nomor 1 di atas Ganjar yang melorot kepada posisi nomor 2 begitu,” ujarnya.
Baca juga: Willy Aditya Minta Ganjar Pranowo Bersyukur: Tanpa Surya Paloh, Pasti Selalu Dihina Partai Sendiri
Qodari pun meyakini, isu batalnya Piala Dunia U20, di satu sisi berpengaruh negatif pada Ganjar Pranowo tetapi di sisi lain juga berpengaruh baik buat Prabowo Subianto yang saat ini tren elektabilitasnya terus naik.
“Soal konstelasi, saya kira dengan konstansi ini saya kira potensi dukungan kepada Prabowo menjadi lebih besar, partai-partai politik menjadi banyak yang makin tertarik dengan Prabowo karena dia sekarang nomor satu, mungkin itu analisanya,” pungkas Qodari. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.