Semana Santa Larantuka

Semana Santa Mengaji Trewa Mardomu di Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana Gunakan Bahasa Portugis Kuno

Mengaji Semana terakhir menandai akhir masa puasa yang dilakukan umat katolik Larantuka sejak hari Rabu Abu. Umat berpuasa selama 40 hari.

|
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/TANGKAPAN LAYAR
Umat Katolik Larantuka khususnya para tuan mardomu mendaraskan doa dalam ritus mengaji trewa di Kapela Tuan Ana pada Rabu Trewa atau Rabu (5/4/2023). 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA -  Rangkaian prosesi Semana Santa yang dimulai pada Rabu Trewa ditandai dengan mengaji semana terakhir oleh Suku Kapitan Jentera di Kapela Tuan Ma

Mengaji Semana terakhir menandai akhir masa puasa yang dilakukan umat katolik Larantuka sejak hari Rabu Abu. Umat berpuasa selama 40 hari atau 7 minggu selama masa Prapaskah.    

Selama Prapaskah, umat Katolik Larantuka mendaraskan mengaji yang mereka sebut sebagai Pekan Mengaji Semana. Terdapat 13 suku Semana yang secara bergilir melakukan mengaji Semana selama sepekan yakni pada setiap Jumat dan Sabtu di Kapela Tuan Ma.

Sementara itu, pada Rabu Trewa, mardomu juga mulai mempersiapkan bahan untuk melaksanakan Tikam Turo atau persiapan rute sepanjang 7 kilometer untuk prosesi. Tuan mardomu mempersiapkan turo (tiang), kaso (belahan bambu), dan perlengkapan lainnya untuk pembuatan pagar lilin di kiri kanan jalan yang akan dilewati saat prosesi.

Mardomu berasal dari kata mayor yang berarti besar dan domus yang berarti rumah allah atau gereja. Oleh orang Larantuka istilah ini dimaknai sebagai tuan rumah.

Di mana mardomu merupakan istilah untuk orang (memiliki promesa atau nazar) yang bertugas mempersiapkan, mengatur, dan melaksanakan hal-hal yang yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan prosesi (persisan) atau biasa juga disebut dengan Tuan Mardomu.

Baca juga: Rabu Trewa Semana Santa di Larantuka, Tanda Mulai Masuk Masa Perkabungan

Saat mengaji trewa bersama merdomu di Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana, umat akan mendaraskan doa menggunakan Bahasa Portugis Kuno atau Bahasa Galisia-Portugis.

Mengaji trewa bersama merdomu berlangsung sejak pukul 17.45 waktu setempat. 

Sementara itu, pada pukul 18.00 waktu setempat, umat sudah mulai datang ke Gereja Katedral Reinha Rosari untuk mengikuti Ibadah Lamentasi (Ratapan Nabi Yeremia).

Selama Ibadah Lamentasi, para Confreria membawakan nyanyian dalam bahasa Portugis. Selesai semuanya, ada beberapa orang yang ditugaskan untuk membunyikan bunyi-bunyian sambil meneriakkan kata, “Trewa, Trewa, Trewa”.

Baca juga: Peziarah Wajib Tahu! Ini Jadwal dan Rangkaian Acara Rabu Trewa Semana Santa Larantuka

Bunyi-bunyian ini sebagai peringatan persiapan terakhir Kaum Farisi, Tokoh Yahudi, dan Yudas untuk menangkap Yesus. Selain itu juga sebagai tanda umat memasuki suasana Perkabungan Agung.

Umat hanya memfokuskan diri untuk ibadah dan meditasi untuk diarahkan kepada kebersihan batin.

Pada pukul 20.00 wita, digelar doa suku bersama Fernandez Aikoli bersama umat dan ditutup dengan pemberkatan jalur prosesi. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved