Berita Lembata
Pemeritah Kabupaten Lembata Wacanakan Relokasi Warga di Kawasan Rawan Bencana Ile Ape
Desa-desa tersebut berada di KRB II dan II Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok yakni deretan dari Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape menuju pesisir utara
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pemerintah Kabupaten Lembata berencana merelokasi warga di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III erupsi gunung api Ile Lewotolok.
Untuk relokasi ini, Pemkab Lembata harus membangun 2.800 unit rumah untuk warga. Selain masih dalam tahap wacana, upaya relokasi ini juga masih terkendala pembebasan lahan untuk pemukiman baru warga.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero di ruang kerjanya, Lewoleba, Rabu, 15 Maret 2023 lalu.
Menurut Petrus, Pemkab Lembata telah mengusulkan 16 desa untuk direlokasi. Desa-desa tersebut berada di KRB II dan II Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok yakni deretan dari Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape menuju pesisir utara hingga Desa Todanara, Kecamatan Ile Ape Timur.
Dari kebutuhan 2.800 unit rumah ini, Pemkab Lembata telah membangun 700 unit rumah untuk warga di pemukiman Waisesa, Podu dan Tanah Merah. Sedangkan 1.800 unit rumah lainnya saat ini sedang dalam proses usulan.
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Lembata Usulkan Marsianus Jawa Kembali Jadi Penjabat Bupati Lembata
Sambil menunggu proses usulan ke Pemerintah Pusat, Petrus juga meminta dukungan semua pihak kepada Pemda Lembata untuk membebaskan lahan kawasan Relokasi ini.
"Tugas kita bersama termasuk tugas pemerintah daerah adalah bagaimana menyiapkan lahan. Ketika kita mendapatkan alokasi lahan, kita juga (harus) sudah menyiapkan lahan. Supaya dapat dibangun ketika ada kebijakan negara memberikan alokasi anggaran untuk kita," kata Petrus Gero.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, saat ini pihaknya bersama pemerintah sedang berupaya melakukan pembebasan lahan di kawasan Ile Ape.
Pemkab Lembata juga sedang mengajukan usulan anggaran ke pemerintah pusat terkait rencana pembangunan rumah untuk warga yang akan direlokasi.
Baca juga: Kelompok Wanita Tani Bidoh Bandar di Baolaliduli Lembata Panen Perdana Aneka Sayuran Segar
"Kalau di DPR RI melalui Pak Mekeng juga kita minta untuk mulai membangun komunikasi dan saat ini beliau juga sudah membangun komunikasi. Sudah sampai pada Menteri Keuangan," kata Petrus.
Ia optimis, komunikasi yang dibangun, baik pemerintah di setiap level maupun komunikasi politik dapat mewujudkan wacana Relokasi warga di Ile Ape.
"Ini kan alokasi anggaran APBN, kan prosedural dari Menteri Keuangan. Saya pikir jalan menuju ke sana sangat terbuka untuk itu," pungkasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS