Berita Nasional
Perempuan Korban Mutilasi di Sleman, Ditinggalkan Teman Prianya di Penginapan
Perempuan korban mutilasi di wisma Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman awalnya datang bersama seorang pria.
Heri menyebut, dirinya sudah jarang berkomunikasi dengan A. Saat pulang kerja A langsung mengasuh dua anaknya.
Di matanya, A merupakan sosok ibu yang bertanggung jawab terhadap dua anaknya.
"Enggak pernah ngobrol. Jadi kalau pulang ya pulang ketemu anaknya gojek-gojek (bercanda). Anaknya mau minta apa baru keluar," jelas Heri.
Baca juga: Koper Merah Berisi Mayat Tanpa Busana Gegerkan Warga Bogor, Diduga Korban Mutilasi
Heri mengaku kesulitan mencari keberadaan A karena selain jarang berkomunikasi, ia juga tidak mengetahui siapa teman-teman A.
"Saya tidak punya (kontak temannya), temennya siapa karena di hp semua," kata dia.
Lalu pada Senin (20/3/2023) pukul 02.00 WIB ia diminta datang ke RS Bhayangkara.
"Jam 2 pagi dari Polsek Keraton, disuruh ke Rumah Sakit Bhayangkara, sudah enggak enak aku (perasaannya). Sempat tanya kenapa A, tapi dijawab sudah kesana saja. Aduh kenapa ini," kata dia.
Dihubungi Sesampainya di Rumah Sakit Bhayangkara barulah dia mengetahui bahwa anaknya menjadi korban mutilasi di salah satu wisma di Kabupaten Sleman.
Heri menyebut ada tiga barang milik A yang belum ditemukan yakni motor dan dua ponsel. "Belum. Hp sama sepeda motor belum ketemu sampai sekarang," katanya, Senin.
Dia pun menduga barang tersebut dipakai oleh pelaku mutilasi.
"Mungkin dipakai. Sepeda motornya Scoopy," kata dia Heri juga menyebut ada banyak luka di jasad anaknya.
Namun dia tidak menjelaskan secara detail. "Pokoknya ada. Ada banyak enggak boleh ngomong," katannya. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.