Opini

Opini Paul Ama Tukan: Jeritan Bumi dan Pertobatan Ekologis

Perubahan iklim disebut telah mengakibatkan korban jiwa, merobohkan ketahanan pangan masyarakat dan merusakkan alam.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS KBL
Foto Ilustrasi. Memperingati Hari Bumi pada 22 April 2022, Komunitas Bonsai Lembata (KBL) melakukan penghijauan di kawasan mata air Erewuju di Desa Lite Ulumado, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, dengan menanam 300 anakan pinang lokal. Sementara Paul Ama Tukan menulis opini: Jeritan Bumi dan Pertobatan Ekologis. 

Sebanyak 153 Universitas di dunia telah berkomitmen secara tegas untuk menjalankan tahun ekologis di atas. 28 Universitas di antaranya per/2022 telah memasukkan program aksi nyata.

Di Indonesia, terdapat 3 Universitas yang telah berkomitmen terhadap LSAP yakni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Soegiyapranata Semarang dan Universitas Widya Mandira Kupang (Budi Kleden: 2022).

Tidak hanya dalam instansi akademik, LSAP juga perlu menginspirasi semua instansi konstitusional untuk berkomitmen menjaga bumi melalui aksi-aksi nyata.

Komitmen itu diperlukan untuk menegaskan bahwa masa depan bumi ada di tangan semua kita. Gerakan bersama akan sangat berimplikasi pada perubahan bumi, rumah bersama.

Pertobatan ekologis tidak hanya sebuah seruan moral tetapi mesti diejawantahkan dalam aksi. Jeritan bumi membutuhkan aksi konkret saat ini dan di tempat ini (hitc et nunc) oleh semua pihak terutama yang membaca ini. Mari menjaga dan melestarikan bumi kita. Salam. (Penulis adalah Anggota KMK dan Diskusi Filsafat Ledalero)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved