Renungan Harian Katolik Jumat 10 Maret 2023, Jangan Benci dan Iri Hati

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikuti ditulis oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD dengan judul Jangan Benci dan Iri Hati.

RP. Petrus Cristologus Dhogo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 37:3-4,12-13a,17b-28, dan bacaan Injil Matius21:33-43,45-46.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 10 Maret 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

"Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang, marilah kita bunuh diri dan kita lemparkan ke dalam saltu satu sumur ini, lalu kita katakan, seekor binatang buasa telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!" (Kej. 37:20).

Demikian saudara-saudara Yusuf bersepakat untuk melenyapkan Yusuf. Hal ini dilakukan karena Yusuf lebih disayangi oleh Yakub, ayah mereka. Kebencian dan iri hati kadangkala bisa membutakan mata hati. Jika hal ini tidak dikendalikan, maka ia akan bisa merusakkan hidup sendiri dan hidup sesama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Maret 2023, Yesus Datang Menyelamatkan Semua Orang

Kita belajar dari kisah ini agar tidak membiarkan hidup kita dikuasai oleh kebencian, amarah, dan iri hati. Semua sifat ini membawa perpecahan dan kerusakan relasi.

Mungkin baik kita jadikan niat agar selama masa prapaskah ini kita mengendalikan diri kita dengan baik agar bisa membangun kebersamaan.

Dalam Injil, Yesus menghadirkan perumpamaan tentang penggarap kebun anggur yang tidak tahu berterima kasih. Mereka bahkan mau merampas harta milik majikan mereka.

Kita diajak untuk menjadi penggarap kebun anggur yang baik, yang tahu berterima kasih dan bekerja dengan tekun bagi Tuhan, Pemilik Kebun Anggur.

Teks Lengkap Bacaan Jumat 10 Maret 2023

Bacaan Pertama Kejadian 37:3-4.12-13a.17b-28

"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."

Bacaan dari Kitab Kejadian:

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah.