Breaking News

Longsor Serasan Natuna

Longsor di Serasan Natuna, Mantan Bupati Natuna Ilyas Sabli: Semua Korban Keluarga Saya

Pada Selasa 6 Maret 2023 siang, sebuah kampung yang terletak di Desa Genting, Pulau Serasan, Natuna, disapu oleh longsoran bukit.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUN BATAM
Aparat TNI berusaha mengevakuasi korban longsor di Desa Genting, Pulau Serasan, Natuna, Provinsi Kepri, Senin 6 Maret 2023. 

POS-KUPANG.COM, NATUNA – Hujan deras yang terjadi beberapa hari belakangan menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Provinsi Kepri.

Pada Selasa 6 Maret 2023 siang, sebuah kampung yang terletak di Desa Genting, Pulau Serasan, Natuna, disapu oleh longsoran bukit.

Longsor terjadi sekitar pukul 11.15 WIB dan longsor susulan masih terjadi. Sebanyak 10 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan korban lain masih dalam pencarian.

Jumlah warga yang saat ini masih hilang belum terkonfirmasi. Ada yang menyebutkan 50 orang tetapi ada juga yang menyebutkan belasan orang. Begitu juga jumlah rumah yang tertimbun, hingga saat ini pendataannya belum lengkap.

“Itu keluarga saya semua,” kata mantan Bupati Natuna Ilyas Sabli kepada Tribun, Selasa malam dengan suara terdengar datar dan sedih.

“Tiga orang yang ditemukan meninggal adalah sepupu kandung saya,” tambahnya.

Bencana longsor yang menimpa sejumlah rumah itu terjadi di Desa Genting, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. Ilyas sendiri lahir dan dibesarkan oleh kedua orangtuanya di daerah tersebut.

“Bapa dan Mama saya tinggal di kampung itu, tapi mereka sudah meninggal. Rumah kami, alhamdulillah tidak terkena longsor,” ucap Ilyas Sabli.

Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor di Serasan Natuna, 10 Orang Tewas

Beberapa saat setelah bencana itu terjadi, Ilyas langsung mencari informasi terkait kondisi sanak keluarganya. Dia mendapat informasi bahwa 10 warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Ia juga menyebut ada belasan orang lainnya yang belum ditemukan. Ilyas belum bisa memastikan nasib mereka, apakah terperangkap di timbunan tanah atau berada di tempat lain.

“Saya sangat berbelasungkawa. Saya berdoa, semoga arwah mereka diterima di sisi Allah dan sanak keluarga yang lain bisa selamat,” ungkap anggota DPRD Kepri itu.

Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi membenarkan bahwa 10 korban yang tewas sudah dievakuasi. Namun pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut karena gangguan komunikasi di pulau terluar yang lokasinya lebih dekat dengan Kalimantan Barat tersebut.

Terkait kabar ada 50 warga yang hilang, Hasbi mengimbau warga Kepri untuk tidak langsung mempercayai kabar itu sebelum ada keterangan resmi. "Saya tidak bilang itu benar atau tidak. Sebaiknya kita bersabar menunggu informasi resmi,” katanya.

Hingga saat ini, evakuasi dan pencarian korban yang dilakukan jajaran Koramil 06/Serasan masih sangat terbatas karena banyaknya material longsor sementara peralatan untuk menggali tidak ada.

Bahkan, dari laporan sementara Plh Danramil 06/Sarasan ke Dandim 0318/Natuna, kemarin siang, jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsor menutup ruas jalan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved