KKB Papua

KKB Papua - Pilot Susi Air Kini Hilang Kontak, Saya Harap Segera Dibebaskan Tanpa Syarat

Philips Mark Merthens, pilot Susi Air yang ditawan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, kini hilang kontak. Tak diketahui lagi dimana ia berada.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TANPA SYARAT - Susi Pudjiastuti, Founder Susi Air berharap agar pilot Susi Air yang ditawan, Philips Mark Merthens, dibebaskan tanpa syarat oleh KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM - Philips Mark Merthens, pilot Susi Air yang ditawan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, kini hilang kontak. Tak diketahui lagi dimana ia berada.

Atas fakta itu, Kelompok Kriminal Bersenjata memastikan bahwa pilot Susi Air itu aman dan selalu dijaga. Semua kebutuhannya senantiasa terpenuhi.

Sementara itu, Founder Susi Air yang juga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti meminta para pihak untuk segera membebaskan tawanan tanpa syarat.

Egianus Kogoya dalam tuntutannya menyebutkan, pilot itu akan dibebaskan kalau tuntutannya terpenuhi. Tuntutannya, adalah Papua Merdeka, uang, senjata dan amunisi.

"KKB sempat minta uang dan senjata sebagai syarat pembebasan Kapten Philips," ujarnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady.

Baca juga: KKB Papua - Dandim JV Tethool Ditembak KKB Papua, Kaki dan Tangan Terluka, Mobil Dinas Rusak Berat

Menanggapi tuntutan tersebut, Benny mengatakan, tuntutan itu pasti ditolak TNI-Polri karena tak masuk akal.

Hal senada disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD. Dia mengatakan, pemerintah tidak akan menuruti kemauan kelompok separatis tersebut.

ORANG BAIK - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih ditawan KKB Papua. Kepada awak media, Susi Pudjiastuti mengatakan, bahwa Philips itu orangnya baik.
ORANG BAIK - Hingga saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih ditawan KKB Papua. Kepada awak media, Susi Pudjiastuti mengatakan, bahwa Philips itu orangnya baik. (POS-KUPANG.COM)

Tapi saat ini, lanjut Mahfud MD, pemerintah dan aparat sedang mengatur taktik dan strategi agar bisa segera membebaskan Philips Mark Merthens.

"Tak mungkin kita kasih, satu kemerdekaan. Kedua, kasih senjata dan sebagainya kepada penjahat. Itu tidak mungkin," kata Mahfud.

Untuk diketahui, hampir sebulan lamanya pilot Susi Air ditawan oleh KKB Papua. Semenjak ditawan, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu hilang kontak.

Keberadaannya pun sulit dilacak karena KKB pimpinan Egianus Kogoya selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Alhasil, hingga saat ini pilot tersebut belum bisa ditemukan. Pelbagai cara sudah dilakukan, namun hasilnya tetap nihil.

Terhadap fakta itu, Susi Pudjiastuti yang juga sebagai Founder Susi Air, mengatakan, pihaknya berduka atas kejadian tersebut.

"Dari kejadian penyanderaan dan pembakaran itu sudah saya dan kita semua prihatin. Kita berduka," ujarnya.

Dalam kondisi yang demikian, dia berharap agar pilot Kapten Philips Mark Merthens bisa dapat dibebaskan tanpa syarat.

"Kita tetap berharap dan berdoa agar pilot Kapten Philips Mark Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat. Itu kalau bisa," kata Susi.

Baca juga: KKB Papua Serang Prajurit TNI, Satu Tewas Dua Dirawat, Insiden Terjadi di Yahukimo

Dikatakannya, pihaknya mengerti bahwa orang sedang berjuang. Tapi jangan karena ingin merdeka lalu merampas kemerdekaan orang.

"Ini pendapat pribadi ya. Bahwa saya mengerti orang berjuang dan memperjuangkan kemerdekaan. Tapi caranya bukan dengan mengambil kemerdekaan orang. Itu bukan cara yang bijak dan benar," ujarnya.

Negara Tak Boleh Lelah

Secara terpisah, Kuasa hukum maskapai penerbangan Susi Air, Donal Fariz berharap, negara tak boleh lelah untuk membebaskan pilot Susi Air.

Manajemen Susi Air, lanjutnya, juga akan berjuang dan berkontribusi dalam upaya tersebut sesuai batasan yang dibolehkan dan diizinkan oleh otoritas.

"Kita berharap institusi negara tidak lelah berjuang. Susi Air akan terus berkontribusi dalam batasan yang dibolehkan dan diizinkan," kata Donal.

Pihak Susi Air berharap TNI dan Polri selaku garda terdepan institusi negara, terus berupaya dalam misi pembebasan Kapten Philips.

"Namun frontliner dan garda terdepan kita sangat berharap institusi negara yang memiliki otoritas itu," ungkap Donal.

Ini Kendala Pembebasan Pilot Susi Air

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan soal kendala penyelamatan pilot Susi Air, Capten Philips Mark Mehrtens dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Yudo menyebut, KKB yang menyandera Philips bercampur dengan penduduk, sehingga aparat harus hati-hati melakukan operasi penyelamatan Philips.

"Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu," kata Yudo.

Baca juga: KKB Papua - Sebby Sambom Bicara Soal Pilot Susi Air: Sekarang KKB Tunggu Negosiasi dari Negara Luar

Yudo menjelaskan, KKB tersebut memakai strategi berpindah-pindah titik yang bercampur dengan warga.

"Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini" tuturnya.

Yudo mengaku tak ada target waktu tertentu untuk menyelamatkan Philips. Pasalnya, kondisi di lapangan tidak mudah lantaran KKB berlindung di masyarakat.

"Mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu," ujar Yudo. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved