Berita Kupang

Ruas Jalan Penghubung di Observatorium Timau menuju Naikliu Rusak Parah

Jalur penghubung yang dimulai dari titik Observatorium Timau di Kecamatan Amfoang Tengah menuju Naikliu di Kecamatan Amfoang Utara sangat parah.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
Jalur alternatif roda dua yang biasa dipakai warga Fatunaus Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang longsor membuat mereka kesulitan melintas dan harus membuka jalur baru. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Dua personil Polsek Amfoang Utara yakni Bhabinkamtibmas Kelurahan Naikliu dan Desa Afoan Aipda Fidelis Kotan bersama Kanit Samapta Polsek Amfoang Utara Aipda Yepson R Noman mencoba menyususuri jalur Timau-Naikliu, Rabu 1 Maret 2023.

Dalam patroli mereka tersebut melaporkan jalur penghubung yang dimulai dari titik Observatorium Timau di Kecamatan Amfoang Tengah menuju Naikliu di Kecamatan Amfoang Utara sangat parah.

"Saat patroli itu kami temukan banyak titik pecahan tanah pada badan jalan yg kemungkinan akan terjadi longsor susulan jika curah hujan masih tinggi," ujar Aipda Fidelis Kotan.

Baca juga: Jalan Putus di Takari Kabupaten Kupang Butuh Diskresi Kementerian PUPR

Perjalanan mereka sempat terhambat dikarenakan ada titik longsor baru di Desa Fatunaus yg menurut informasi dari warga terjadi pada hari Minggu 26 Februari 2023.

Mereka terjebak longsor pada jalur alternatif tersebut. Akhirnya bersama salah satu warga Mikdon Baitanu memutuskan untuk membuka jalur baru.

Saat membuka jalur tersebut juga kondisi cuaca sejak malam intensitas hujan cukup tinggi dan masih terus terjadi hingga pagi ini.

Baca juga: PLN Sigap Benahi Listrik di Kecamatan Amfoang Timur Kabupaten Kupang NTT

Sementara Kades Fatunaus Jhoni Elia Adu yang dikonfirmasi mengatakan jalur yang longsor itu merupakan akses satu-satunya paling cepat menuju kupang melalui Lelogama.

"Kalau kami dari Fatunaus menuju Kupang lewat poros tengah hanya bisa lewat situ saja dan tidak ada sungai tapi sekarang longsor jadi tidak bisa lewat, hanya bisa motor, tapi lewat jalan tanah dan setengah mati, mobil tidak bisa sama sekali," terangnya.

Sementara bila ingin ke Kupang lewat jalur pantura disaat musim hujan seperti ini tidak memungkinkan katena sungai terlalu banyak.

Dia mengungkapkan jalur alternatif tersebut bila tidak longsor maka  hanya 1 jam saja sudah sampai di Lelogama, namun karena sudah longsor bisa sampai 3 hingga 4 jam.

"Kami hanya minta supaya pemerintah bantu kami buat saja jalan alternatif baru, karena kami sekarang terjebak," ungkapnya.

Mereka juga belum bisa menggunakan angkutan transportasi laut karena cuaca hujan dan angin  pelayanan ASDP di Naikliu sementara ditutup. (ary)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved