Breaking News

Berita NTT

Oleh-Oleh Khas NTT Makin Dikenal Seluruh Nusantara Lewat Pintukoe

olahan daging seperti sei sapi dan babi harus melalui proses karantina dulu untuk mendapatkan ijin pengiriman keluar daerah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
OLEH-OLEH - Salah satu Oleh-oleh khas asal NTT, Moringa KOE 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah pulau yang memiliki sejuta pesona selain memiliki tujuan wisata yang eksotis karena alamnya NTT memiliki beragam oleh-oleh yang patut dicoba sebagai buah tangan untuk keluarga.

Pintukoe sebuah toko oleh-oleh khas NTT yang didirikan oleh Xaverius Sondakh terletak di Liliba, Kota Kupang, NTT.

Veri panggilan akrabnya sempat mengalami kendala pada saat awal berbisnis oleh-oleh khas NTT pada tahun 2017.

Baca juga: Peringati Hari Sampah Nasional 2023, Warga Kota Kupang Harap Ada Perubahan Mekanisme Pungut Sampah

Kebanyakan produk Pintukoe adalah makanan. Beberapa diantaranya yaitu sambal lu’at kemasan, sei babi, dendeng sapi, abon ikan, teh moringa, kopi dan madu hutan. Untuk produk makanan tentunya membutuhkan penanganan khusus baik pengemasan maupun proses pengirimannya.

Khusus produk olahan daging seperti sei sapi dan babi harus melalui proses karantina dulu untuk mendapatkan ijin pengiriman keluar daerah.

"Awal-awal buka bisnis oleh-oleh Kupang tidak semua juga bisa dijual. Waktu memulai online transaksi di marketplace masih sedikit sekali,"jelasnya mengenang awal pertama kali mencoba bisnis ini. Selain itu Ia juga mengalami masalah pengiriman karena tidak semua ekspedisi memiliki standar operasional yang sama sehingga Ia seringkali mendapatkan komplain setelah produknya diterima karena terlambat ataupun tiba dalam keadaan rusak. “Jika sudah begini Saya yang harus mengganti produk dan kirim ulang agar customer tidak kecewa” kata Veri.

Namun Veri terus bertahan sembari mencari formula yang tepat untuk bisnisnya terutama masalah pengiriman.

“Untuk produk oleh-oleh makanan ini memang tantangannya ada di pengiriman apalagi NTT termasuk wilayah timur sehingga estimasi waktu pengiriman ke daerah lain cukup memakan waktu” ujarnya. Ia mengaku bahkan mencoba semua ekspedisi dan memiliki jadwal penerbangan maskapai untuk dapat melayani pesanan luar daerah.

Baca juga: Tonjolkan Tenun Dalam Kontes Otomotif Membuktikan Anak NTT Bisa

Siapa sangka memasuki pandemi di tahun 2020 permintaan oleh-oleh khas NTT justru meningkat. Ia kemudian bertemu dengan JNE dan berdiskusi untuk mendapatkan solusi untuk masalah yang Ia hadapi.

Kini Veri mempercayakan pengirimannya melalui JNE karena Ia merasakan kemudahan layanan satu pintu. Mulai dari proses karantina, packing hingga pengiriman Veri cukup menyerahkannya pada JNE.

“Jika dulu Saya harus dua kali jalan mengurus karantina lalu ke ekspedisi untuk pengiriman, kini dengan bekerjasama dengan JNE pengurusan karantina hingga pengiriman sudah ditangani oleh JNE, ” kata Veri.

Disamping itu JNE juga menyediakan berbagai jenis kemasan tambahan sehingga ini juga memudahkan Veri. Seperti kardus, buble wrap hingga packing kayu jika dibutuhkan dengan biaya yang cukup terjangkau. 

Dengan begitu Veri dapat lebih fokus pada pemasaran maupun pembinaan UKM. Karena tidak semua produk Pintukoe adalah hasil produksinya.

Dengan latar belakangnya sebagai dosen salah satu universitas di Kupang Veri ingin lebih memberdayakan UKM di NTT agar produknya makin dikenal keluar daerah bahkan mancanegara.

Baca juga: Tonjolkan Tenun Dalam Kontes Otomotif Membuktikan Anak NTT Bisa

Untuk itu produk yang Ia jual melalui Pintukoe adalah produk-produk asli UKM NTT.

Selain itu Ia juga lebih intens dalam mengelola produk dari daun kelor hasil produksinya sendiri dengan merk Moringa Koe yang terdiri dari teh daun kelor, kapsul maupun bubuk daun kelor.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved