Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2023, Kita Hanyalah Setitik Debu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bra dengan judul Kita Hanyalah Setitik Debu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bra dengan judul Kita Hanyalah Setitik Debu.
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Matius 6:1-18.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 22 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selamat Merayakan Hari Rabu Abu dan Selamat Memasuki Masa Prapaskah.
Pernyataan, Pulvis et umbra sumus; Kita hanyalah debu dan bayangan selalu kembali dinyatakan setiap kali merayakan Hari Rabu Abu.
Perayaan Hari Rabu Abu, menandai permulaan masa Prapaskah. Momentum berahmat untuk berpuasa,berdoa dan beramal.
Masa puasa yang dimulai segenap insan Kristiani sejagad hari ini bertujuan untuk merenungkan kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus, sekaligus mempersiapkan diri untuk merayakan Perayaan Pesta Paskah; sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Tindakan menerima abu, sebagai pengakuan iman dan penegasan kesadaran bahwa manusia berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 22 Februari 2022, Rabu Abu
Ingatlah bahwa kita hanyalah setitik debu.
Karena itu hendaknya kita bersikap rendah hati, bertobat, berpuasa, berpantang, berdoa dan beramal sebagai jalan untuk memperbaiki diri dari segala dosa dan kembali memperbaiki relasi yang baik dengan Allah, sesama dan lingkungan hidup.
Masa puasa menjadi momentum berahmat untuk introspeksi diri.
Masa untuk meningkatkan awasan dan evaluasi terhadap diri, sejauhmana kita telah bersikap benar dan jujur di hadapan Allah dan sesama dalam interaksi sosial dan berbagai aktivitas hidup.
Baca juga: Doa Harian Katolik, Doa Mohon Kepedulian Ekologis
Semoga Masa Puasa yang mulai dijalani hari ini semakin meningkatkan penghayatan iman kita, menjadi pribadi Kristiani yang baik dan pantas di hadapan Tuhan dan sesama.
Semoga pula puasa, pantang, doa, amal dan kasih yang kita lakukan menghadirkan kesehatan jiwa dan raga, damai dan sukacita iman yang berkanjang dalam hidup. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Rabu 22 Februari 2023

Bacaan Pertama Yoel 2:12-18
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
Bacaan dari Kitab Yoel:
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.
Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.
Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.
Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-6a.12-14-17
Refr. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.
Atau Mohon ampun kami orang berdosa.
Atau Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bacaan Kedua: 2 Korintus 5:20-6:2
"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.
Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: PS 965
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.
Bacaan Injil: Matius 6:1-6.16-18
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.
Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.
Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.
Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.
Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.