Longsor Kupang
Pelayaran Alternatif Jalur Laut Trans Timor, KMP Pulau Sabu Muat 42 Penumpang dan 15 Kendaraan
Adapun 42 orang penumpang tersebut turun di Pelabuhan Naikliu (Kabupaten Kupang), Pelabuhan Wini (Kabupaten TTU), serta Teluk Gurita (Kabupaten Belu).
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pelayaran perdana jalur alternatif Trans Timor yang dilakukan oleh KMP Pulau Sabu membawa manifest berjumlah 42 orang penumpang dan 15 kendaraan bermotor.
Adapun 42 orang penumpang tersebut turun di Pelabuhan Naikliu (Kabupaten Kupang), Pelabuhan Wini (Kabupaten TTU), serta Teluk Gurita (Kabupaten Belu).
Sementara 15 unit kendaraan terdiri dari Kendaraan Roda dua, Kendaraan Roda empat, serta kendaraan roda enam masing-masing berjumlah lima unit.
Baca juga: Pasca Longsor Takari, Hari Ini KMP Pulau Sabu Layari Rute Kupang - Wini - Teluk Gurita
Demikian penjelasan Pelaksana harian Nahkoda KMP Pulau Sabu, Simon kepada POS-KUPANG.COM, Senin 20 Februari 2023.
Simon mengatakan, pelayaran alternatif melalui jalur laut sebagai upaya pemerintah membantu masyarakat di daratan Timor yang belum dapat melintasi akses yang tertimbun longsor di titik 72 kilometer Timor Raya, tepatnya di Takari, Kabupaten Kupang.
Terkait fasilitas yang disiapkan KMP Pulau Sabu antara lain tempat tidur (bed) berjumlah 40 kursi, air bersih yang cukup, dan toilet berjumlah 12 unit dalam kondisi baik dan bisa dipergunakan oleh para penumpang.
Sedangkan untuk makan dan minum, disiapkan sendiri oleh penumpang kapal. "Kami menyediakan fasilitas namun tidak termasuk makan dan minum yang disiapkan sendiri oleh para penumpang," ujar Simon.
Terkait kecepatan kapal dalam pelayaran alternatif Trans Timor pada KMP Pulau Sabu memakai kecepatan 6 knot dengan pertimbangan mengutamakan keselamatan penumpang.
"Kondisi arus yang kencang sehingga kecepatannya hanya 6 knot saja dari kecepatan normal mencapai 7-8 knot, karena pelayaran alternatif ini keluar dari jalur normal dan arus cukup kencang sehingga sesuai ketentuan UU Pelayaran, kami utamakan keselamatan para penumpang," ujarnya.
Terhadap pelayanan alternatif jalur laut, pihaknya menyesuaikan dengan pemerintah karena sifatnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan alternatif. (zee)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.