Doa Harian Katolik

Ibadah Sabda Rabu Abu 22 Februari 2023, Teks Lengkap dari Pembukaan Hingga Penutup

Menurut perhitungan kalender liturgi Katolik Rabu Abu akan jatuh pada tanggal 22 Februari 2023, menandai dimulainya masa puasa selama 40 hari.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
MAMON - Ilustrasi Yesus bersama murid-murid-Nya. Umat Katolik sedunia akan memasuki masa puasa 2023 yang diawali perayaan Rabu Abu 22 Februari 2023. 

Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,
dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!.
(Refren)

07. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:20 - 6:2)

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus

Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakanakan Allah menasihati kamu dengan perantaraan
kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu:
berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.

Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan
kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia
kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab
Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan
mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan,

Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya,
waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya,

hari ini adalah hari penyelamatan itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm 94:8ab)
[Selama masa Prapaskah, Alleluia tidak disebut atau dinyanyikan.]

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Pada hari ini kalua kamu mendengar suara Tuhan,*
janganlah bertegar hati.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

09. INJIL (Mat. 6:1-6,16-18)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban
agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka,
karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi
sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumahrumah ibadat

dan di lorong-lorong, supaya mereka
dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika
engkau memberi sedekah, janganlah diketahui
tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan
tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti
orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu,
tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang
ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang
melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.

"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram
mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah
air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka
sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan
dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

10. RENUNGAN SINGKAT

Kita sudah mendengarkan bacaan-bacaan yang
memberikan nasehat bagi kita untuk merendahkan
diri, berpuasa dan memohonkan pengampunan
Tuhan. Bacaan pertama mengatakan dengan jelas
bahwa yang kita koyak bukanlah pakaian, melainkan
hati kita. Sejalan dengan hal ini, Yesus juga
menyatakan hal yang sama; puasa kita bukanlah
untuk dipamerkan. Yang paling penting bagi Tuhan
adalah isi hati kita sendiri. Dalam kata-kata Rasul
Paulus, kita berupaya untuk mendamaikan hati kita
dan mengarahkannya kepada Tuhan.
Bisa jadi, selama masa Prapaskah ini kita memilih hal-hal

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved