Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 19 Februari 2023, Mengampuni Tanda Mengenal Allah

Renungan Harian Kristen hari Minggu 19 Februari 2023 dengan judul Pengampunan Memulihkan Relasi, Mengampuni Tanda Mengenal Allah.

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Ilustrasi sikap berdoa. Renungan Harian Kristen hari Minggu 19 Februari 2023 dengan judul Pengampunan Memulihkan Relasi, Mengampuni Tanda Mengenal Allah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen hari Minggu 19 Februari 2023 dengan judul Pengampunan Memulihkan Relasi, Mengampuni Tanda Mengenal Allah.

Artikel yang ditulis Pdt Neti Nunuhitu merujuk pada Kitab Matius 18:21-35 ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari dan Februari 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen hari Minggu 19 Februari 2023:

Renungan Harian Kristen Minggu 19 Februari 2023, Pengampunan Memulihkan Relasi Mengampuni Tanda Mengenal Allah

Pengantar

Pertanyaan Simon Petrus menunjukkan bahwa mengampuni bukanlah hal yang mudah.

Kalau mengampuni itu mudah, ia tidak perlu bertanya dan meminta jalan keluar dari gurunya, Tuhan Yesus.

Pemahaman Teks

Konteks mengampuni yang dimaksudkan Simon Petrus di sini adalah pengampunan yang bersifat pribadi (bukan umum, untuk banyak orang).

Pengampunan bagi orang yang berbuat kesalahan berulang-ulang dalam relasi antara dua pribadi. Terus-menerus, sudah berulang kali diampuni, masih mengulangi lagi kesalahan.

Dan setiap kali orang lain mengulangi kesalahannya secara pribadi, rasa sakit hati semakin bertambah, dan tentunya kemarahan juga.

Simon Petrus bertanya dengan hati diliputi rasa sakit yang besar, haruskah saya terus-menerus mengampuni orang seperti ini?

Dia menyakiti saya berulang-ulang. Saya tidak sanggup lagi mengampuni. Simon Petrus tentu mengharapkan pembelaan dari Tuhan.

Jawaban atau jalan keluar yang Tuhan Yesus berikan kepada Simon Petrus jauh lebih berat dari pertanyaannya.

Tuhan Yesus menjawab Simon Petrus dan semua orang, bahwa setiap orang harus bersedia mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali. Empat ratus sembilan puluh kali.

Ini bukan hitungan matematik. Angka tujuh puluh sangat bermakna. Ini angka yang sangat penting.

Tua-tua (presbiter) Israel tujuh puluh orang; masa pembuangan tujuh puluh tahun; murid-murid yang diutus Yesus tujuh puluh orang; umur manusia rata-rata menurut Musa tujuh puluh tahun.

Angka yang selalu dipilih Tuhan. Kelipatan angka tujuh puluh sebanyak tujuh kali menunjukkan pengampunan itu tidak dapat dibatasi oleh angka.

Langkah Iman

Allah di dalam Yesus Kristus yang kita sembah adalah Allah yang Maha Mengampuni. Allah yang benar dan sejati adalah yang mengampuni.

Allah yang palsu adalah yang terus-menerus marah, selalu menuntut, dan tidak pernah mengampuni.

Ukuran atau tanda bahwa saya mengenal Allah yang benar adalah saya melakukan sebagaimana Allah lakukan dan perintahkan, yaitu mengampuni.

Mustahil saya mengenal Allah sebagai Pengampun, padahal saya sendiri tidak mampu mengampuni.

Kita harus mengampuni, karena dengan mengampuni kita menyatakan siapa Allah yang saya kenal dan sembah.

Adakah seseorang yang hari ini harus saudara ampuni? Soli Deo Gloria. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved