Longsor Kupang
Pasca Longsor, Kementerian PUPR Bangun Jalur Alternatif Atasi Logistik di Trans Timor Tidak Putus
Jalan Trans Timor tertimbun longsor di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT mengakibatkan akses transportasi lumpuh total
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jalan Trans Timor tertimbun longsor di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan akses transportasi lumpuh total.
Pasca longsor tersebut, jalur logistik antar Kota Kupang dengan tiga Kabupaten ini hampir lumpuh atau putus, karena ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun kendaraan besar lainnya.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian PUPR membuka akses jalan alternatif agar bisa dilintasi oleh warga sementara kendaraan khusus untuk roda dua dan roda empat. Sekaligus mengantisipasi jalur logistik Trans Timor tidak terputus.
Baca juga: Lintasan Alternatif Longsor Takari Hanya Bisa Dilintasi Kendaraan Roda Dua dan Empat
"Kami mempercepat buka jalur alternatif agar jalur logistik di trans timor ngga putus," kata Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Thomas Setiabudi Aden saat diwawancarai awak media di lokasi longsor, Minggu 19 Februari 2023.
Ia meminta dukungan dari pihak Kepolisian maupun TNI serta Pemerintah Kabupaten Kupang agar proses pengerjaan jalur alternatif ini dipercepat sehingga malam ini juga dapat dipakai.
"Kami dengan dukungan kepolisian dan tim gabungan pemerintah Kabupaten Kupang akhirnya jalan alternatif sudah selesai dikerjakan dan targetnya ini malam bisa dilintasi oleh warga sementara kendaraan itu khusus untuk roda dua dan empat saja," jelasnya.
Thomas mengatakan pembukan akses jalan alternatif yang dibangun agar bisa dilalui oleh kendaraan roda empat yang hendak membawa barang logistik namun akan ditutup kembali saat alat berat sedang beroperasi mengangkut material longsor.
"Ini hanya sementara saja dan akan kita tutup kembali saat alat berat sedang beroperasi," ujarnya.
Thomas menyebut untuk mencegah kemacetan lalu lintas warga yang berdatangan dan menghambat aktivitas pekerjaan material longsor, tim gabungan tengah melakukan pengecekan lokasi agar bisa dikerjakan lagi jalur alternatif dengan bantuan 7 unit exavator dan 2 unit buldozer yang sudah disediakan oleh BPJN NTT.
Baca juga: Kerja Keras Pemerintah, Jalur Longsor Takari Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan
"Kita rencanakan buka lagi jalur alternatif sehingga lalulintas warga tidak menghambat aktivitas pekerjaan disini namun tim gabungan masih cek dan lobi dengan pemilik lahan yang akan kita buka jalur alternatif itu," ungkapnya.
Thomas mengaku kesulitan dalam pengerjaan evakuasi material longsor dikarenakan material batu dan tanah terus berjatuhan. Apabila terjadi hujan otomatis pekerjaan sangat terhambat.
"Awalnya kita kewalahan saat evakuasi karena batu dan tanah berlumpur terus bergerak berjatuhan dari atas tumpukan longsor," ujarnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.