Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Rahmat Tuhan dan Keterbukaan Kita 

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Hironimus Nitsae dengan judul Rahmat Tuhan dan Keterbukaan Kita.

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE
RENUNGAN - RD. Hironimus Nitsae menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 10 Februari 2023 dengan judul Rahmat Tuhan dan Keterbukaan Kita. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Hironimus Nitsae dengan judul Rahmat Tuhan dan Keterbukaan Kita.

RD. Hironimus Nitsae menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaa Injil Markus 7:31-37, Peringatan Santa Skolastika.

Di akhir Renungan Harian Katolik disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 10 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Permohonan yang datang dari hati (penuh iman) selalu akan dikabulkan tentu dengan cara tersendiri dari yang dimohon.

Pada teks injil dikemukakan bahwa ada seseorang yang memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan orang yang dibawanya (mengalami gagap dan tuli).

Kisah penyembuhan ini dapat dimaknai dalam beberapa hal.

Pertama, kisah penyembuhan si tuli dan gagap ini berbicara kepada kita soal kemahakuasaan Tuhan sekaligus memberi penegasan kepada pembaca Injil Markus (termasuk kita) bahwa Yesus sejatinya adalah Mesias.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Membiarkan Diri Diatur Tuhan

Kedua, model penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus sangat variatif. Selain dengan jalan melalui perkataan untuk yang sakit, Yesus juga menunjuk cara lain untuk kesembuhan yang digunakan-Nya.

Salah satunya yang terbaca dalam teks ini. Yesus menyembuhkan dengan memasukan tangan ke telinga orang bersangkutan, meludah dan meraba lidah si sakit.

Cara-cara yang dipakai Yesus ini tentu dengan satu tujuan utama adalah untuk kesembuhan si-sakit.

Menyentuh telinga untuk memberi efek 'mendengarkan' Tuhan dalam tindakan real, menyentuh lidah si sakit agar mampu berbicara secara baik dan normal termasuk dalam mewartakan Tuhan dan memberi efek kehidupan baru kepadanya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Ia Menjadikan Segala-galanya Baik

Semua ini terjadi juga merupakan 'rahmat sentuhan' langsung dari Tuhan yang memiliki inisiatif kuat memberi kesembuhan padanya (si sakit). Tentu dengan satu alasan dasariah bahwa kesembuhan ini didapat karena adanya gerak iman yang berasal dari kita akan Tuhan yang menyembuhkan (memberi hidup).

Semoga kita tetap membiarkan diri terus menerus 'disentuh' Tuhan untuk hidup baru di tiap hari hidup kita.

Teks Lengkap Bacaan Jumat 10 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Kejadian 3:1-8

"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian 3:1-8

Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah.

Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?”

Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian.

Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya.

Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat.

Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mz 32:1-2.5.6.7

Refr. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!

2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.

4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil:

U : Alleluya

S : Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu. Alleluya.

Bacaan Injil:  Markus 7:31-37

“Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Inilah Injil suci  menurut Markus:

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.

Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu.

Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian.

Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu.

Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah!

Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga.

Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.

Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved