Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Bene Omnia Fecit - Ia Menjadikan Segala-galanya Baik

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Bene Omnia Fecit - Ia Menjadikan Segala-galanya Baik.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus menyembuhkan seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Kata Yesus, "Effata, artinya Terbukalah." 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Bene Omnia Fecit - Ia Menjadikan Segala-galanya Baik.

RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 3:1-8, dan bacaan Injil Markus 7:31-37, Peringatan Santa Skolastika.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 10 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil

TUHAN SUMBER KASIH DAN KEBAIKAN. ITULAH TUHAN YANG KITA IMANI

Dari Tuhan selalu ada kebaikan. Dan kebaikan itu menyapa manusia. Tentu bagi manusia yang berkehendak baik. Yang sanggup menangkap Kebaikan Tuhan. Dan lalu melakukan kebaikan pula.

Orang yang tuli dan gagap itu dibawa oleh orang kepada Yesus. Yakinlah! Itu adalah orang-orang yang berhati baik. Yang miliki kepedulian pada sesamanya. Yang miliki sinar mata bening penuh rasa.

Sebagai orang yang mengalami apa itu kebaikan, mereka pasti tahu kepada SIAPA si derita itu mesti dibawa. Dan, mereka membawanya kepada YESUS, Sumber Segala Kebaikan! Yesus tentu akan melakukan yang terbaik bagi si tuli dan gagap itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Membiarkan Diri Diatur Tuhan

Bagi kita Tuhan tunjukan segala kebaikanNya. Tuhan pasti melakukan apa pun demi kebaikan hidup kita manusia. Tuhan telah bertindak agar si 'bisu dan gagap itu' mampu berkata-kata dengan baik. Tuhan lakukan pula yang sama demi kebaikan hidup setiap kita.

Kebaikan Tuhan itu selalu dan tetap menyata. Bukan kah di dunia ini, di sekian banyak kesempatan, kita bersua dengan orang-orang yang berkemurahan hati? Itulah siapa pun yang selalu inginkan yang terbaik bagi jalan hidup kita.

Di segala'ketulian dan kegagapan jalan hidup kita, yang bikin kita harus melangkah terseret tertati-tati,' tentu segala sumpah serapah, hinaan, cercaan dan sinis pasti datang silih berganti menghujani diri kita.

Tetapi, renungkanlah! Tidak kah sebaliknya ada sekian banyak saudara-saudari dan siapa pun 'manusia kebetulan' di jalan hidup ini yang memiliki hati untuk menuntun kita kembali kepada Sumber Kebaikan? Yakinlah! Dunia tak pernah kekurangan orang-orang yang berhati baik.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023, Rahmat Tuhan dan Keterbukaan Kita 

Tuhan adalah Pokok Iman kita yang "menjadikan segala-galanya baik." Karena kebaikanNya itu, ramai-ramai orang memberi kesaksian. Tak terbendung. "....Yang tuli dijadikanNya mendengar, yang bisu dijadikanNya berbicara" (Mrk 7:37).

Dalam Tuhan, setiap kita dipanggil untuk meneruskan kebaikan Tuhan itu. Di sini, dan di manapun. Di saat ini, dan hingga kapan pun! Walau dalam cara yang kecil dan sederhana. Di dalam segala kekurangan dan keterbatasan diri kita.

Bukan kah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti

St Skolastika, doakanlah kami.

Tuhan memberkati. Amin

Teks Lengkap Bacaan Jumat 10 Februari 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 10 Februari 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Kejadian 3:1-8

"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Pembacaan dari Kitab Kejadian 3:1-8

Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah.

Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?”

Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian.

Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya.

Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat.

Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mz 32:1-2.5.6.7

Refr. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.

1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!

2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.

4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil:

U : Alleluya

S : Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Anak-Mu. Alleluya.

Bacaan Injil:  Markus 7:31-37

“Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Inilah Injil suci  menurut Markus:

Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.

Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu.

Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian.

Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu.

Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah!

Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga.

Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.

Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved