Prakiraan Cuaca

BMKG Sebut Pesisir 7 Pulau di NTT Berpotensi Banjir Rob 3 Hari Ke Depan, Masyarakat Diimbau Waspada

Prakiraan Cuaca NTT, BMKG Sebut Pesisir 7 Pulau di NTT Berpotensi Banjir Rob 3 Hari Ke Depan, Masyarakat Diimbau Waspada

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Waspada Banjir Rob/ Badai rob di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Sikka - BMKG sebut Pesisir 7 Pulau di NTT berpotensi Banjir Rob, masyarakat Diimbau waspada 

POS-KUPANG.COM - Banjir Rob kembali mengancang Pesisir 7 Pulau di NTT 3 hari ke depan atau 4-6 Februari 2023.. Karena itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap fenomena Banjir Rob tersebut.

Disebutkan BMKG, Pesisir 7 Pulau di NTT yang berpotensi Banjir Rob 4-6 Februari 2023 yakni pesisir di Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor dan Rote. 

Ancaman Banjir Rob di Pesisir 7 Pulau di NTT tersebut disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat 3 Februari 2023.

"Potensi fenomena rob mengancam wilayah pesisir di Pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata  Syaeful Hadi.

Baca juga: Cuaca Maritim Hari Ini, Fenomen Bulan Baru, BMKG: Wasapda Banjir Rob di Sejumlah Pesisir Indonesia

Fenomena Banjir Rob, kata Syaeful Hadi terjadi akibat adanya fenomena bulan purnama pada 5 Februari 2023 yang menyebabkan terjadi peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.

Berdasarkan pantauan data prediksi pasan surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan, dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi Banjir Rob.

Syaeful Hadi juga kembali mengingatkan masyarakat, selain Banjir Rob, perlu diwaspadai potensi gelombang sangat tinggi 4-5 Meter di Perairan Laut NTT. 

Bahkan di wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, ada potensi gelombang tinggi 6-9 meter atau kategori ekstrem.

Baca juga: Cuaca NTT Hari Ini 7 Januari 2023, Warga Pesisir Manggarai Dapat Peringatan BMKG, Waspada Banjir Rob

Syaeful mengimbau warga agar mewaspadai potensi dampak seperti terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Selain itu gangguan terhadap aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta aktivitas bongkar muat di pelabuhan.

Warga yang bermukim di wilayah pesisir, kata dia, patut lebih waspada dengan mengamankan diri maupun barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. (ant/*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved