Berita NTT
Wagub Josef Nae Soi Optimistis Penuhi Modal Inti Bank NTT
Wakil Gubernur NTT Dr Josef Nae Soi mengatakan bahwa Pemerintah NTT optimis untuk memenuhi modal inti Bank NTT Rp3 triliun.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wakil Gubernur NTT Dr Josef Nae Soi mengatakan bahwa Pemerintah NTT optimis untuk memenuhi modal inti Bank NTT Rp3 triliun.
"Kita akan berusaha untuk memenuhi ketentuan itu dengan berbagai teknik. Kita harus Optimis," ujar Wagub Nae Soi usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD NTT dalam rangka Penutupan Masa Persidangan I Tahun 2022-2023 dan Pembukaan Masa Sidang II Tahun sidang 2022-2023. Selasa, 31 Januari 2023.
Ketika ditanya terkait teknik yang akan dilakukan Pemerintah, Wagub Nae Soi enggan berkomentar.
"Tidak bisa kami buka semuanya di wartawan," tegasnya.
Wagub Nae Soi, mengatakan catatan yang diberikan DPRD kepada Bank NTT merupakan refleksi kritis dari mitra.
Baca juga: Bank NTT Bukukan Laba Rp 40 Miliar di Awal Tahun 2023, Dirut Alex Bicara Modal Inti
"Itukan refleksi kristis dari mitra. Jadi ini mengingatkan kepada kita, kita mengingkatkan yang satunya. Jadi dua-duanya bisa sejalan, itu namanya keharmonisan. Keharmonisan hanya bisa dicapai dengan kerjasama," ujarnya.
Dikatakannya, menurunnya deviden dari Bank NTT bagi Pemprov NTT, disebabkan karena covid-19, sehingga tidak ada pertumbuhan ekonomi, termasuk Bank.
"Usir dulu itu Covid. Waktu Covid tidak ada pertumbuhan ekonomi, termasuk di Bank. Jika Covid sudah hilang, lalu deviden turun, pemerintah tidak boleh angkat tangan," ungkapnya.
Sementara Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emelia Nomleni, dalam Pidatonya saat Pembukaan Masa Sidang II Tahun sidang 2022-2023 meminta Bank NTT untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai pemegang saham untuk pemenuhan modal inti minimum Rp3 trilyun diakhir tahun 2024 untuk menjadi bank devisa.
"DPRD mengingatkan Bank NTT untuk mengelola bank dengan sungguh dan hati-hati,"ujar Emy.
Ia mengatakan bahwa Bank NTT sampai pada Desember 2022 mendapat penghargaan sebagai bank yang sehat.
"Namun di tengah penghargaan yang diterima lembaga ini juga terus digerus dengan berbagai informasi di media tentang penggunaan-penggunaan anggaran maupun juga mekanisme dan sistem bank yang tidak sesuai, termasuk pertanyaan mengapa deviden kepada pemerintah provinsi NTT menurun jauh," katanya.
Menurutnya hal tersebut menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan serta dapat mengganggu kinerja dan dapat menimbulkan gangguan bagi kinerja bank itu sendiri. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS