Pilpres 2024
Fajar Nursahid Beberkan Hasil Survei Terkini: Ganjar Urutan Teratas Anies dan Prabowo Bersaing Ketat
Fajar Nursahid, Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma membeberkan fakta hasil survei terkini yang dilakukannya.
POS-KUPANG.COM - Fajar Nursahid, Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma, membeberkan fakta tentang hasil survei figur calon presiden yang baru saja dilakukannya.
Dari survei tersebut, angka elektoral calon presiden cenderung tak banyak berubah seperti pada Desember 2022 lalu.
Nama-nama figur yang dijagokan pada Pilpres 2024 itu, tak banyak bergeser dari nama-nama sebelumnya. Bahkan tiga nama itu masih tetap bertengger pada posisi teratas sampai dengan saat ini.
Dari tiga nama tersebut, Ganjar Pranowo menempati urutan teratas dengan angka 25,1 persen.
Baca juga: Grace Natalie Sampaikan Ini ke Megawati: Maaf Bu, Kami Dorong Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden
Sedangkan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto bersaing ketat. mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengoleksi 18,7 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra mengoleksi 16,6 persen.
"Angka elektoral capres cenderung tidak banyak berubah pascapenetapan partai politik peserta pemilu pada Desember lalu," ujar Fajar Nursahid.

Beriringan dengan itu, angka-angka elektoral tersebut masih dibayang-bayangi oleh potensi resistensi elektoral dari calon pemilih baik terhadap figur capres & cawapres maupun kepada partai politik.
Fajar Nursahid mengungkapkan fakta tersebut, dalam Rilis Hasil Survei Nasional, yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, Senin 23 Januari 2023.
Selain tiga nama tersebut, lanjut dia, mencuat pula nama Ridwan Kamil dengan angka elektoral 7,2 persen serta Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka sama 2,3 persen poin.
Berikutnya Andika Perkasa mendapat angka 1,6 persen, Erick Thohir 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen dan Khofifah Indar Parawansa 1,0 persen.
“Jarak dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar,” ucap Fajar.
Baca juga: Megawati Diisukan Maju Jadi Calon Presiden, Adi Prayitno: Kader PDIP Pasti Lipatgandakan Kekuatan
“Namun ada tingkat volatilitas kemungkinan berubah pilihan yang cukup signifikan terkonfirmasi pada nama-nama yang memuncaki elektabilitas, sehingga dinamika persaingan masih akan sangat terbuka,” lanjut dia.
Adapun survei Algoritma ini mengambil sampel 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih. Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional.
Margin of error: +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 19 sampai 30 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dilakukan oleh 66 enumerator.
Jangan Catut Nama NU
Sementara itu, Ketua Umum PBNU ( Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ), KH Yahya Cholil Staquf meminta para calon presiden agar tidak mencatut nama Nahdlatul Ulama (NU) saat berkompetisi nanti.
"Kalau nanti ada Pilpres misalnya, kami nyatakan tidak ada presiden atau wakil presiden atas nama NU," tandas KH Yahya Cholil Staquf saat menghadiri Halaqah Fikih Peradaban di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo Kediri, Sabtu 21 Januari 2023.
Penegasan ini, disampaikan KH Yahya Cholil Staquf berkali-kali mengingatkan agar bakal capres dan cawapres tidak mencatut nama NU dalam urusan politik.
Dijelaskannya, kalau ada orang NU yang nantinya menjadi capres atau cawapres, maka itu atas nama pribadi sendiri dan track recordnya sendiri. Bukan atas nama NU.
Diungkapkannya, kriteria NU terhadap capres dan cawapres, adalah memiliki kapasitas dan kredibilitas yang bisa dibandingkan satu dengan yang lain.
Baca juga: Adi Prayitno Sulit Menebak Siapa Sosok Pilihan Megawati Jadi Calon Presiden 2024: Puan atau Ganjar?
Sementara, berkaitan dengan meningkatnya biaya haji, KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, sudah dalam waktu lama biaya haji tidak ada perubahan.
Namun, belakangan konon Pmerintah Arab Saudi sendiri membuat biaya haji lumayan meningkat signifikan.
Berkaitan dengan kenaikan biaya haji ini, hanya pemerintah yang mengetahui rinciannya.
Seperti diketahui, Kementerian Agama telah mengusulkan biaya haji tahun ini Rp 69 juta. Lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2021 lalu, biaya haji sebesar Rp 39,8 juta. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.