Berita Belu
SMKN 2 Belu Punya Program Smart Green House
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Negeri 2 Belu melaksanakan program Smart Green House
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Negeri 2 Belu melaksanakan program Smart Green House. Lewat program ini, siswa siswi jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) mengembangkan tanaman tomat dengan metode hidroponik.
Siswa jurusan ATPH telah menerapkan metode ini sejak Oktober 2022 dan sudah empat kali panen dengan total panen tomat 107 keranjang.
Hal ini disampaikan Berlian Berek dan Desy Moruk, siswi Kelas XI SMKN 2 Belu saat kunjungan Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Aloysius Haleserens di sekolah tersebut, Jumat 13 Januari 2023.
Baca juga: Bupati Belu Berbagi Kasih Natal Bersama Warga Lansia
Di hadapan Bupati Belu dan Wakil Bupati Belu serta undangan yang hadir, Berlian Berek dan Desy Moruk menjelaskan, mereka mengembangkan tomat dengan system teknologi hidroponik.
Mereka menanam 5.292 pohon tomat di lahan 4,2 are. Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mereka menggunakan pupuk NPK Mutiara.
Penanaman pertama dilakukan 26-28 Oktober 2022 dan panen perdana 27 Desember 2022 hingga panen keempat pada Jumat 13 Januari 2023.
"Panen pertama pada tanggal 27 Desember 2022 menghasilkan 9 keranjang. Panen kedua tanggal 2 Januari 2023 dengan hasil 34 keranjang dan panen ketiga tanggal 5 Januari 2023 menghasilkan 27 keranjang serta panen keempat kita peroleh 37 keranjang. Total panen sampai saat ini mencapai 107 keranjang," jelas Berlian diamini Desy.
Baca juga: Lantik 35 Pejabat Struktural, Begini Pesan Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus
Lanjut Berlian, setiap kali panen, mereka menjual dengan harga Rp 6.000 per box. Pihak sekolah bekerja sama dengan Sygenta untuk pemasaran sehingga pembeli langsung datang membeli tomat di sekolah. Pembeli tomat datang dari Kota Kupang.
Selama mengembangkan tomat tersebut, siswa mendapat omset Rp 69 juta. Modal awal yang mereka keluarkan sebesar 23 juta sehingga mereka meraup keuntungan selama empat kali panen sebesar Rp 45 juta.
"Kami punya modal awal Rp. 23 juta untuk menanam tomat. Hasil panen ke-empat, total pendapatan kami sekitar Rp 69 juta, dengan keuntungan bersih mencapai Rp. 45 juta. Untuk peluang panen masih bisa dilakukan 6 kali dan usaha ini sangat membantu kami siswa-siswi dalam meringankan beban orang tua," kata Desy.
Kepala SMKN 2 Belu, Bonefatius Wilhelmus Rambing menjelaskan, pihaknya baru merintis program keahlian tersebut dalam skala kecil. Mereka juga mampu membuat sendiri pupuk NPK Organik dibantu oleh guru tamu.
Mereka mengembangkan tanaman tomat karena memiliki pasar khusus hasil kerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, kebutuhan tomat sangat tinggi di pasaran.
"Kita akui, untuk pasar tomat menggunakan pupuk organik harganya lebih menjanjikan dan memiliki pasar khusus. Kami baru merintis, untuk sementara masih menggunakan pupuk anorganik," katanya.
Dikatakan, SMKN 2 Belu memiliki Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR), Bisnis Konstruksi dan Properti, Multimedia, serta Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.