Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Januari 2023, Yesus dan Hari Sabat

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Yesus dan Hari Sabat.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 17 Januari 2023 dengan judul Yesus dan Hari Sabat. 

Pada waktu itu Yesus mengundang para ahli Taurat untuk melemparkan batu pada perempuan itu, tapi dengan satu syarat, “Orang yang tak berdosa, hendaknya melemparkan batu yang pertama.”

Yesus berani menentang peraturan yang tidak cocok dengan kehendak Allah dan dengan kepentingan manusia yang menderita.

Inilah sebabnya tanpa enggan, Yesus menyembuhkan cukup banyak orang justru pada hari Sabat.

Sikap Yesus terhadap peraturan apa pun, ternyata serupa dengan sikap Daud. Yesus memang anak Daud, sebagaimana berkali-kali ditegaskan dalam injil.

Peraturan apa pun selalu demi manusia. Bukan untuk dipermainkan manusia, melainkan untuk dimanfaatkan sebagai sarana kebahagiaan sejati.

Kedua, Yesus bicara tentang hari Sabat. Dalam bacaan ini, para murid, di mata orang Yahudi, melanggar peraturan hari Sabat.

Peraturan tentang tidak diperbolehkan memetik gandum, tidak ada dalam Hukum Taurat. Peraturan itu dibuat oleh rabi Yahudi ataupun orang Farisi sendiri.

Akan tetapi bukan inilah yang mau dinyatakan Yesus dalam ucapanNya tentang hari Sabat.

Yesus manyadarkan para lawan bicaraNya akan makna hari Sabat itu sendiri. Bahwa hari Sabat itu suci, disetujui semua pihak.

Dengan menetapkan berbagai peraturan yang wajib diperhatikan pada hari Sabat, hari itu justru menjadi hari neraka, hari yang menekan batin.

Bukan itulah maksud Allah dengan diciptakannya hari Sabat. Bagi Yesus, hari Sabat diadakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Manusia yang benar menurut Yesus adalah manusia yang berpola sama denganNya.

Pola Yesus memang lain dari pola manusia biasa. Terutama pola dari orang-orang Farisi yang sangat menghargai hari Sabat yang lebih mementingkan segi lahiriah.

Berdasarkan bacaan ini, pola manusia dapat dirumuskan demikian: tidak suka mengurusi orang-orang lain, terutama memata-matai orang untuk melihat kekurangannya. Berani membela sesama yang secara terang-terangan dianggap bersalah dan punya kekurangan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved