Berita Nasional
Polisi Akirnya Tangkap Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Sita 3 Senjata Api
Pihak kepolisian dari Polda Jawa Timur akhirnya berhasil menangkap otak aksi perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar.
Polisi Akirnya Tangkap Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Sita 3 Senjata Api
POS-KUPANG.COM, BLITAR - Pihak kepolisian dari Polda Jawa Timur akhirnya berhasil menangkap otak aksi perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar.
Otak aksi perampokan berinisial NT (52) dibekuk aparat di salah satu penginapan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Selain NT, polisi juga berhasil menangkap anggota sindikat lainnya. NT dan kawan kawan ditangkap akhirnya tertangkap setelah hampir sebulan pelarian mereka.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto mengungkapkan, saat ditangkap, polisi juga polisi menyita tiga senjata api yang diduga digunakan untuk aksi perampokan dari tangan NT.
Toni menjelaskan, NT sebagai otak perampokan, berperan menyediakan satu unit mobil Innova warna hitam yang dipakai dalam aksi itu.
Dia juga yang merancang skenario dengan menggunakan pelat merah.
"Termasuk yang menyiapkan pelat nomor warna merah," kata Toni, Kamis (12/1/2023).
Dari tiga pelaku perampokan yang telah ditangkap, NT diketahui mendapat pembagian uang paling besar.
"Dari Rp 730 juta uang hasil perampokan, NT mendapat bagian Rp 140 juta," kata Kapolda.
Baca juga: Video Viral Instagram, Aksi Perampokan Sepeda Motor, Pelaku Memakai Seragam Ojol
Tak hanya NT, polisi juga membekuk tersangka AJ (57) di Jombang, Jawa Timur, dan tersangka AS (52) di Medan.
AJ mendapatkan bagian Rp 100 juta, sedangkan AS mendapatkan Rp 125 juta dan perhiasan.
Toni mengatakan, dua pelaku lainnya masih berstatus buronan.
Baca juga: DPO Kasus Perampokan dan Curnak di Sumba Kelabui Petugas, Dilumpuhkan Timah Panas di Bondo Witu
Perampokan dan penyekapan di rumah dinas Wali Kota Blitar terjadi sekitar sebulan lalu, atau pada Senin (12/12/2022). Saat itu perampok menyekap lima orang, termasuk Wali Kota Blitar dan istrinya.
Kapolda Jatim mengaku, para pelaku ditangkap dalam waktu relatif lama setelah kejadian. Penyebabnya, mereka lihai dalam melarikan diri.
"Ketiga pelaku ini ditangkap berdasarkan scientific investigation crime," katanya. (*)
Berita ini telah tayang di KOMPAS.COM
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS