Gempa Maluku

Gempa Maluku Selasa Dini hari, BMKG Sebut Ada 4 Gempabumi Susulan Hingga M5,5 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut ada aktivitas gempabumi susulan pada Gempa Maluku, Selasa dini hari (10/1/2023).

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
NET
Ilustrasi Gempa Bumi - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut ada aktivitas gempabumi susulan pada Gempa Maluku, Selasa 10 Januari 2023 dini hari. 

POS-KUPANG.COM, MALUKU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut ada aktivitas gempabumi susulan pada Gempa Maluku, Selasa 10 Januari 2023.

Setidaknya ada 4 aktivitas gempabumi susulan atau Gempa susulan ( aftershock ) setelah gempa M7,5 yang terjadi pada pukul  01.47.34 Wita.

BMKG mencatat Gempa susulan terjadi hingga pukul 05.00 Wita.  Aktivitas Gempa susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M5,5 dan terkecil M4,1.

Gempa Maluku yang terjadi pada Selasa dini hari menggncang wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku.

Baca juga: BREAKING NEWS - Gempa Magnitudo 7,5 Guncang Maluku, BMKG Sebut Berpotensi Tsunami

Episenter Gempa Maluku terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku. Episenter berada pada kedalaman 130 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, SSi, MSi menyebut dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah. 

Gempa Maluku terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa Gempa Maluku memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Baca juga: Dampak Gempa Maluku Dirasakan Hingga Kupang, Waijelu dan Rote di NTT serta Papua

Potensi Tsunami

Daryono menyebut berdasarkan hasil pemodelan tsunami, Gempa Maluku M 7,9 pada 10 Januari 2023 menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman siaga dan waspada.

Namun hasil pemodelan tsunami dengan parameter update (Mw 7,5), tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Sementara itu, berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi yakni Seira, Adaut, Lirang, dan Larat, juga tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved