Pilpres 2024

Anies-Andika Perkasa Diprediksi Mampu Kalahkan Prabowo Tapi Terganjal Restu Partai Demokrat-PKS

Anies Baswedan dan Andika Perkasa sangat ideal untuk diusung jadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
PASANGAN IDEAL - Anies Baswedan - Andika Perkasa merupakan pasangan ideal untuk Indonesia Maju. Duet ini diprediksi mampu mengalahkan Prabowo Subianto jika berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin. Tapi pasangan Anies-Andika tak mungkin terwujud karena tak akan ada restu dari Demokrat-PKS. 

Nama dia muncul setelah disebut punya tempat spesial di Partai Nasdem usai pensiun sebagai Panglima TNI.

Adapun Andika Perkasa merupakan satu dari tiga bakal capres yang muncul dalam Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem yang digelar Juni tahun ini.

Tiga nama itu adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Walhasil, kemunculan Andika Perkasa membuat daftar bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies melalui Koalisi Perubahan kian bertambah.

Adapun Koalisi Perubahan ini sedang dikomunikasikan antara Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.

Partai Demokrat mengusulkan ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies, sementara PKS mengajukan eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Demokrat dan PKS mengaku belum pernah mendengar Nasdem mengajukan Andika ke Koalisi Perubahan. Walau begitu, mereka

akan menghormati keputusan Nasdem jika mau mengusulkan Andika sebagai pendamping Anies. Lantas, mana yang paling cocok?

Baca juga: Anies Baswedan Ditolak Sekelompok Warga di Kota Solo: Enyalah Anies Baswedan dari Kota Ini

Anies-Andika, Anies-AHY, atau Anies-Aher? Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro memaparkan analisanya.

Awalnya, Agung menyebut kemunculan nama Andika Perkasa sebenarnya wajar. Sebab, Andika merupakan satu dari tiga capres yang pernah direkomendasikan Nasdem berdasarkan hasil rakernas. "Kemunculan nama Andika ini wajar," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Kamis 22 Desember 2022.

Agung menjelaskan, Andika yang sudah tidak lagi menjabat Panglima TNI otomatis membutuhkan dukungan politik agar tetap mampu eksis dalam orbit persepsi publik. Sayangnya, menurut Agung, elektabilitas Andika sebagai capres ataupun cawapres belum memadai.

Sehingga, jika Nasdem memaksa mengusulkan Andika Perkasa ke Koalisi Perubahan, maka poros ini akan bubar atau layu sebelum berkembang.

"Karena Demokrat dan PKS tak kebagian jatah mengirimkan cawapres jagoannya," ucapnya. Lebih jauh, Agung menilai pasangan Anies-AHY adalah yang paling tepat untuk diputuskan oleh Koalisi Perubahan.

Agung mengatakan, berdasarkan beragam simulasi dari lembaga survei kredibel, pasangan Anies-AHY mampu mengimbangi Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto. Dia menyebut nama AHY mengemuka karena Demokrat sejauh ini berdiri tegas sebagai oposisi dan membawa narasi perubahan.

"Apalagi di saat yang sama AHY adalah Ketua Umum Demokrat, berbeda dengan sosok Andika yang kini belum memiliki jabatan publik apa pun," kata Agung.

Kemudian, untuk Aher, walaupun memiliki posisi sebagai Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, namun dia harus tetap bergantung kepada 98 nama majelis syuro lainnya, sebagaimana lazim pengambilan keputusan di internal PKS.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved