Pilpres 2024

Anies Baswedan Bicara Tentang Pemimpin, Bukan Soal Rambut Putih Tapi Jejak Karier dan Janji

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini jadi calon presiden dari Partai NasDem, angkat bicara tentang kriteria pemimpin Indonesia.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
CIRI PEMIMPIN – Anies Baswedan bicara tentang ciri pemimpin yang layak untuk Indonesia. Pemimpin yang dibutuhkan itu pemimpin yang punya rekam jejak yang bagus, selalu tepati janji. Kalau sekali tak tepati janji, maka itu akan terulang dan terus terulang. 

POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini jadi calon presiden dari Partai NasDem, angkat bicara tentang kriteria pemimpin Indonesia.

Anies Baswedang membicarakan soal itu, setelah beberapa kali Presiden Jokowi secara terang benderang mengungkapkan soal tipe pemimpin yang dibutuhkan Indonesia ke depan.

Untuk diketahui, setelah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan jadi calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024, dinamika politik di Tanah Air mulai menghangat.

Anies Baswedan mulai rajin menyapa masyarakat, bahkan  rajin pula mengunjungi daerah-daerah dengan nada politik yang sama, yakni sosialisasi.

Baca juga: Ganjar Semakin Tak Terbendung, Hanya Anies Baswedan Yang Mampu Mendekat, Begini Hasil Survei SMRC

Dalam safari politiknya itu, Anies Baswedan mendapat sambutan yang luar biasa. Masyarakat tumpah ruah ke jalan, rela berjejal di lokasi tempat Anies Baswedan diberi kesempatan untuk bicara tentang Indonesia.

Tak hanya di wilayah barat negeri ini seperti Sumatera dan Pulau Jawa, tetapi Anies Baswedan juga menyapa masyarakat hingga di Papua.  Bahkan dari ujung Timur NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ), Anies Baswedan menyampaikan pesan damai untuk Indonesia.

TAK PUAS - Pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi memilih mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan yang tak puas terhadap kinerja Jokowi lebih memilih Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
TAK PUAS - Pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi memilih mendukung Ganjar Pranowo. Sedangkan yang tak puas terhadap kinerja Jokowi lebih memilih Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang. (POS-KUPANG.COM)

Ketika apresiasi publik terus melonjak, kabar miris tentang Anies Baswedan tetiba muncul dari Aceh, Bahwa Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI dengan tudingan melakukan curi start kampanye.

Atas laporan itu, Bawaslu RI pun memroses laporan tersebut. Hasilnya, Anies Baswedan tak terbukti melakukan curi start kampanye, karena saat ini belum ada jadwal kampanye yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI.

Untuk diketahui sampai saat ini baru Partai NasDem, satu-satunya partai politik yang telah mendeklarasikan calon presiden untuk Pilpres 2024.

Hanya Anies Baswedan juga yang belakangan ini rajin melakukan sosialisasi tentang dirinya yang akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Prabowo Subianto Belum Bergerak, Pemilihnya Mulai Dukung Anies Baswedan, Hanta Yuda Bilang Begini

Bahwa sampai saat ini, Koalisi Perubahan sebagai gabungan tiga partai yakni NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, belum dideklarasikan dan sama-sama mendeklarasikan Anies jadi calon presiden, tapi kecenderungan untuk menyatu dalam Pilpres 2024 sudah terlihat sejak awal Oktober 2022.

Sementara dalam pelbagai survei, Anies Baswedan juga selalu bertengger pada posisi tiga teratas, sebagai sosok yang akan bertarung pada momen Pilpres 2024.

Dua figur lain yang juga bersaing ketat dalam hasil survei, yakni Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah dan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Tiga nama ini bersaing ketat dalam perolehan hasil survei. Dan, akhir-akhir ini, Anies Baswedan selalu mengungguli Prabowo Subianto meski belum bisa melampaui Ganjar Pranowo, sosok yang disebut-sebut bakal diusung PDI Perjuangan.

Dalam situasi yang demikian, Presiden Jokowi juga beberapa kali mengingatkan partai politik maupun relawan pendukungnya agar jangan salah pilih calon presiden pada Pilpres 2024.

Bahkan dalam sebuah kesempatan, Presiden Jokowi sempat menyampaikan ciri-ciri fisik seorang capres yang layak dipilih. Di antaranya berambut putih dan ada kerutan di bagian wajah.

Meski tidak menyebut nama sosok yang dimaksud, namun pernyataan Jokowi tersebut langsung diartikan sebagai dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang "kebetulan" berambut putih.

Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan diprediksi akan bersaing dalam Pilpres 2024.

Meski belum mendapatkan "tiket resmi", kedua tokoh ini mempunyai elektabilitas paling tinggi berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei.

Baca juga: Anies Baswedan Melonjak Sejak Deklarasi Capres, Tapi Elektabilitas NasDem Malah Negatif

Entah sebagai bentuk respons terhadap dukungan Jokowi ke Ganjar atau tidak, terkini, Anies Baswedan juga ikut bicara soal cara memilih pemimpin.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) di Jakarta pada Senin 26 Desember 2022 dan diunggah di akun Youtube pribadinya berjudul "Bagaimana Memilih Pemimpin?".

BAKAL GAGAL - Anies Baswedan diramalkan bakal gagal ke Pilpres 2024. Sosok tersebut bakal kandas, lantaran koalisi yang ditawarkan Surya Paloh sangat rentan bubar. Bahkan koalisi ini diramalkan bakal bubar sebelum Pilpres 2024.
BAKAL GAGAL - Anies Baswedan diramalkan bakal gagal ke Pilpres 2024. Sosok tersebut bakal kandas, lantaran koalisi yang ditawarkan Surya Paloh sangat rentan bubar. Bahkan koalisi ini diramalkan bakal bubar sebelum Pilpres 2024. (POS-KUPANG.COM)

Menurut Anies Baswedan, memilih calon pemimpin harus dilihat dari rekam jejaknya.

"Enaknya punya rekam jejak itu begitu, bapak ibu. Bisa telisik, nah kemarin gimana? Kadang-kadang kita lupa tidak melihat rekam jejak secara lengkap," kata Anies.

Menurut Anies, jika pemimpin sudah sekali tak menepati janji, maka hal itu akan terus terulang.

"Kalau biasa tidak menepati janji, ya besok enggak menepati janji. Sudah ada buktinya kan? Bapak-bapak bisa lihat buktinya banyak, sudah ada buktinya."

"Kalau sekali gonta-ganti, ya besok bakal gonta-ganti. Kalau sekali tidak selesai tugas, ya besok nggak selesai tugas, sama," papar Anies.

Kendati begitu, Anies Baswedan mengakui tak bakal ada sosok pemimpin yang bisa sempurna.

"Bandingkan antar orang yang mau bapak pilih. Begitu dibandingkan nanti di bawahnya ketemu persamaannya.

Itu namanya rational choice," tutur Anies.

Anies menjelaskan, sejatinya kredibilitas itu ada pada rekam jejak masing-masing orang.

"Visi misi itu bukan tidak penting karena pemimpin tanpa mimpi itu pasti bukan pemimpin. Pemimpin itu pasti punya mimpi tapi mimpi itu hanya kredibel kalau ditopang dengan rekam jejak. Kredibilitas itu ada pada rekam jejak, bukan pada keindahan mimpinya," tutur Anies.

Jokowi Ingatkan Parpol Hati-hati Pilih Capres

Sebelum Anies Baswedan bicara soal cara memilih memimpin, Presiden Jokowi lebih dulu mengingatkan pimpinan parpol hingga pendukungnya agar berhati-hati memilih capres dan cawapres untuk Pillpres 2024.

Hal itu disampaikan Jokowi setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi itu terjadi pada 3 Okotber 2022 lalu.

Baca juga: Surya Paloh Galau, Bukan Soal Calon Presiden Anies Baswedan Tapi Gegara Kabinet Jokowi

Peringatan dari Jokowi itu di antaranya saat menghadiri HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 21 Oktober 2022.

Jokowi meyakini Golkar yang sudah mempunyai pengalaman panjang dalam perpolitikan nasional akan cermat dan berhati-hati dalam mendeklarasikan capres dan cawapres 2024.

Dia mengatakan Golkar akan memilih capres dan cawapres dari tokoh-tokoh yang benar.

Ia mengibaratkan presiden sebagai pilot dan rakyat adalah para penumpangnya.

Perusahaan maskapai tentu tidak akan memilih calon pilot yang sekadar menarik tapi janjinya tidak masuk akal seperti bakal mengangkut semua calon penumpang di kelas bisnis dengan diskon.

"Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini. Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat.

Juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden. Tapi juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama," ujar Jokowi.

Sejumlah ketua umum parpol turut menghadiri HUT Partai Golkar saat itu, di antaranya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, selaku pimpinan parpol yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.

Jokowi kembali memperingatkan parpol berhati-hati dalam menentukan capres dan awapres pada Pilpres 2024, saat sambutan dalam acara HUT ke-8 Partai Perindo di INews Tower Jakarta pada 7 November 2022.

"Milih capresnya juga harus benar Pak Hary (Ketua Umun Partai Perindo Hary Tanoesudibjo), karena nanti akan membantu partai mengejar treshold. Hati-hati, milih capresnya hati-hati, milih cawapresnya hati-hati, tetapi kalau bisa jangan terlambat deklarasi juga," kata Jokowi dalam sambutannya.

Tak hanya kepada ketua umum parpol, Jokowi juga menyampaikan hal yang sama saat betemu ratusan ribu relawan pendukungnya dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 26 November 2022.

Bedanya, saat itu Jokowi terang-terangan menyampaikan ciri atau kriteria fisik capres yang betul-betul memikirkan rakyat.

Baca juga: Anies Baswedan Belum Dapat Tiket ke Pilpres 2024: Kalau Elektabilitasnya Naik, Itu Euforia Sesaat

Ia pun menyebut, pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyat itu bisa dilihat dari penampilannya, salah satu cirinya ialah berambut putih.

“Ada yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, itu ada. Jadi lihat rambutnya, wah kalau rambutnya putih semuanya, ini mikir rakyat ini,” kata Jokowi.

Selain itu, ia juga menyebut sosok pemimpin yang memikirkan rakyat biasanya memiliki banyak kerutan di wajah.

“Pemimpin yang mikiran rakyat itu kelihatan dari mukanya, dari penampilannya itu kelihatan banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat,” ujarnya.

Menurutnya, kedua kriteria fisik ini pun disebutnya sebagai tanda bahwa sosok tersebut kerap turun langsung ke lapangan menyapa masyarakat.

Jokowi pun minta masyarakat waspada terhadap sosok pemimpin berwajah mengkilap tanpa kerutan di wajah.

Menurutnya, itu merupakan tanda bahwa sosok itu hanya senang bekerja di ruang ber-AC tanpa mau turun langsung bertemu masyarakat di bawah.

Baca juga: Anies Baswedan Unggul di Banten, Tapi Kalah Telak dari Ganjar Pranowo di Jateng dan Jatim

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tak salah pilih memilih pemimpin dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang.

“Pilih pemimpin hati-hati, pilih pemimpin yang mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat. Pilih nanti di 2024 pemimpin yang mengerti tentang apa yang dirasakan oleh rakyat,” kata Jokowi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved