KKB Papua
KKB Papua - Selama 2022, Puluhan Nyawa Direnggut KKB Papua, 12 dari TNI Polri, Sisanya Warga Sipil
Sepanjang tahun ini, mulai Januari hingga Desember 2022 ini, tercatat puluhan nyawa direnggut Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua ternyata merenggut puluhan nyawa baik dari warga sipil maupun prajurit TNI dan Polri selama tahun 2022 ini.
Para korban itu tewas mengenaskan setelah diserang secara membabibuta oleh kelompok separatis tersebut. Sesuai data yang beredar, jumlah korban seluruhnya terdata 41 jiwa.
Dari data yang beredar, dari 41 korban jiwa tersebut, 12 di antaranya berasal dari prajurit TNI dan Polri. Para korban ini umumnya tewas terkena tembakan.
Sedangkan jumlah warga sipil yang merenggang nyawa tercatat sebanyak 29 orang. Warga sipil itu umumnya tewas karena serangan secara membabibuta oleh kelompok bersenjata tersebut.
Baca juga: KKB Papua - Jenderal Andika Perkasa Wariskan Senjata Baru ke Yudo Margono untuk Tindak KKB Papua
Para korban itu, ada yang berprofesi sebagai guru, perawat, bidan, tukang ojek, para pekerja tambang, pekerja jalan maupun para buruh yang mengerjakan jaringan telekomunikasi.
Bahkan ada seorang di antaranya merupakan anak kepala suku, sosok terpandang di Papua. Anak kepala suku itu merupakan pemandu bagi para pekerj jaringan telekomunikasi di daerah tersebut.
Dalam kondisi yang demikian, masyarakat rupanya sedang menanti kebijakan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono yang baru saja menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun.

Fakta tentang kekejaman KKB Papua yang menimbulkan korban jiwa di kalangan prajurit dan warga sipil tersebut, kami sajikan dalam ulasan lengkap berikut ini.
1. Letda Mar Iqbal & Pratu Mar Wilson Anderson
Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderseon tewas mengenaskan ketika KKB Papua menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga pada 26 Maret 2022.
Dua anggota marinir tersebut, gugur dalam peristiwa yang tak disangka-sangka itu.
Dalam insiden tersebut, penyerangan diduga dilakukan oleh anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
2. Sertu Eka Andrianto Hasugian & Istri
Sertu Eka Andrianto Hasugian merupakan anggota TNI, Babinsa Koramil 1702-Kurulu. Hasugian tewas bersama Sri Lestari Putri, istrinya.
Keduanya dibunuh secara sadis oleh orang tak dikenal di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, 31 Maret 2022.
Baca juga: KKB Papua - Yudo Margono Diminta Lebih Tegas terhadap KKB Papua: Ingat, Humanis Saja Tidak Bisa
Belakangan diketahui bahwa pelaku adalah anggota KKB berinisial WT yang tewas karena berusaha kabur saat hendak ditangkap aparat pada akhir April 2022 di Lanny Jaya.
3. Satgas Kodim Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar
Papda 22 April 2022, KKB Papua membakar aset milik PT MTT (Marta Teknik Tunggal) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Untuk mengatasi insiden tersebut, aparat Satgas Operasi Damai Cartenz pun langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
Namun saat itu, aparat justeru terlibat baku tembak dengan KKB selama beberapa menit lamanya.
Oknum yang diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut, adalah KKB Papua pimpinan Numbuk Telenggen.
Pada hari yang sama, KKB Papua juga menyerang Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, Distrik Kalikobe, Kabupaten Nduga.
Dalam penyerangan tersebut, Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar gugur, dan Mayor Mar Lilik Cahyanto terkena recolset bagian bahu.

4. Anggota TNI Serda Miskel Rumbiak
Anggota TNI Serda Miskel Rumbiak gugur setelah ditembak KKB pada Kamis 20 Januari 2022,
Kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu terjadi di Maybrat, Papua Barat.
Baca juga: KKB Papua - Jokowi Beri Pesan Khusus ke Yudo Margono Soal KKB: Sikap Humanis Boleh Tapi Harus Tegas
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron, mengatakan Serda Miskel gugur setelah terjadi baku tembak saat anggota Yon Zipur 20/PPA yang akan melaksanakan perbaikan jembatan dari Kampung Faan Kahrio menuju ke lokasi jembatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Serda Miskel Rumbiak dikabarkan terkena tembak di bagian perut kanan.
Sementara itu, tiga anggota TNI lainnya mengalami luka berat.
Mereka yang terkena tembakan dan menderita luka berat itu, yakni Serda Darusman, terkena luka tembak di bagian lengan kiri.
Berikutnya, Prada Aziz terkena luka tembak di tangan kanan. Sementara Prada Abraham terkena tembakan di paha kanan, pundak kanan dan lengan bagian kiri.
5. Anggota TNI Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, Pratu Rahman Tomilawa
Sepekan kemudian tepatnya Kamis 27 Januari 2022 pagi, Pos TNI Gome di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua diserang KKB Papua.
Akibat penyerangan ini sebanyak tiga anggota TNI gugur.
KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen diduga yang melakukan aksi penyerangan ini.
Tiga prajurit yang gugur merupakan anggota dari Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha.
Ketiganya yakni Serda M Rizal Maulana Arifin asal Bandung, Pratu Tupel Alomoan Baraza asal Jambi dan Pratu Rahman Tomilawa asal Maluku Tengah.
Baca juga: Jokowi Minta Panglima TNI Yudo Margono Tegas ke KKB Papua
6. Anggota Brimob Diego Rumaropen
KKB menganiaya seorang anggota Brimob bernama Diego Rumaropen hingga tewas di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, 18 Juni 2022.
KKB juga merampas senjata milik korban.
Pelaku adalah KKB Nduga yakni pimpinan Egianus Kogoya.

7. Prada Beryl Kholif Al Rohman
KKB menyerang Pos TNI yang ada di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, 29 Juni 2022.
Baku tembak terjadi antara KKB dengan personel Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP
Dalam baku tembak tersebut, seorang prajurit TNI bernama Prada Beryl Kholif Al Rohman gugur.
Pelaku diduga merupakan kelompok Lamek Taplo.
8. Bripda Gilang Aji Prasetyo
Anggota Brimob Polda Lampung Bripda Gilang Aji Prasetyo Gugur usai kontak senjata di wilayah Yahukimo, Provinsi Papua.
Bripda Gilang dan rekannya diberondong tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu 30 November 2022 sekitar pukul 16.15 WIT.
Selain Bripda Gilang, dua anggota regu satgas yang juga Brimob Polda Lampung mengalami luka tembak dalam kontak senjata.
Keduanya yakni Briptu Fazuarsah, dan Bripda Dona Bagaskara.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, mereka tergagung dalam Satgas Ops Damai Cartenz.
Baca juga: KKB Papua - Kisah Sedih 3 Suster, Dikejar KKB Hingga Lompati Jurang Tapi Akhirnya Ditelanjangi juga
"Adanya kontak senjata antara personel Satgas Ops Damai Cartenz dengan sekelompok orang yang diduga KKB Papua di wilayah Yahukimo sehingga mengakibatkan satu personel dinyatakan meninggal dunia," kata Pandra di Bandar Lampung, Kamis 1 Desember 2022.
Regu ini mengalami kontak senjata di Jembatan 2 Jalan Poros Logpon KM 7, Kabupaten Yahukimo usai melakukan patroli di sekitar Kota Dekai.
Pandra mengungkapkan, Bripda Gilang adalah anak pertama dari pasangan Santoso dan Kustini yang berasal dari Lampung Selatan.
Pemuda kelahiran 2 Oktober 1999 yang merupakan alumnus SMAN 1 Tanjung Bintang ini adalah Bintara Polri angkatan 43.
Selepas pendidikan di tahun 1999, Bripda Gilang ditempatkan di Satuan Brimob Kompi 1 Batalyon C Pelopor di Lampung Utara.
Kemudian pada 14 Januari 2022, Bripda Gilang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz 2022 yang bertempat di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua.
Menurut Pandra, Bripda Gilang rencananya selesai penugasan pada akhir 2022 ini dan kembali bertugas di Lampung.
Baca juga: Profil Fernando Worabai, Bos KKB Papua Yapen yang Lantang Serukan Perlawanan terhadap TNI-Polri
Kebijakan Laksamana Yudo Margono
Menanggapi masalah KKB Papua, Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa Papua belum berstatus daerah darurat.
Ia mengatakan, penindakan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bumi Cenderawasih masih dilakukan pihak kepolisian.
"Saya kira sampai saat ini masih dikategorikan sebagai tindak pidana pelanggaran hukum, kriminal. Masih pada tahap kriminal, sehingga masih kewenangannya Polri.
Tetapi kami tetap membantu penegakan hukum pidana," ujar Yudo Margono di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 20 Desember 2022.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Strategi Panglima TNI Yudo untuk Atasi Konflik di Papua dan Perbatasan'.
Yudo mengungkapkan, daerah darurat akan ditentukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya kalau keadaan darurat kan yang menentukan atas (presiden).
Saya kira dengan ekskalasi sekarang ini belum (darurat), masih taraf kriminal," kata Yudo Margono.
Namun, Yudo mengatakan bahwa jajarannya tetap melanjutkan operasi teritorial di Papua.
"Teritorial tetap berjalan, tetap kami laksanakan sesuai dengan aparat teritorial di sana, seperti Kodim, Korem, Koramil, dengan kekuatan yang ada. Tentunya kami tetap melaksanakan operasi teritorial di sana," ujarnya.
Kemudian, Yudo mengungkapkan alasan melanjutkan operasi teritorial. Ia menyebut masyarakat Papua sangat membutuhkan dukungan dari TNI.
"Khususnya sekolah-sekolah, katanya banyak guru yang meninggalkan tempat. Ini TNI wajib untuk di sana. Kemudian, angkutan umum yang kurang ya, kami bantu, supaya kegiatan sosial masyarakat tetap berjalan," kata Yudo.
Baca juga: KKB Papua - Ternyata Sosok Ini yang Pimpin KKB Papua Serang Polisi di Kepulauan Yapen
Yudo Margono menambahkan bahwa TNI juga akan menyiapkan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mengantisipasi konflik di daerah perbatasan.
"Kami tidak berharap terjadinya itu (konflik), tapi kami tetap siap antisipasi segala yang terjadi, tentunya kekuatan darat, laut, udara. Kami jaga profesionalisme tadi, kemudian alutsista selalu standby," ujar Yudo. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS