Pilpres 2024

Megawati Soekarnoputri Masih Diam Soal Calon Presiden, Akankah Diumumkan Awal Tahun 2023?

Megawai Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, hingga kini masih diam dan belum menentukan nama calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
CAPRES PDIP - Hingga saat ini Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri masih memilih diam soal nama calon presiden. Akankah diumumkan dalam waktu dekat pada momen istimewa PDIP pertengahan Januari 2023? 

POS-KUPANG.COM - Megawai Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, hingga kini masih diam dan belum menentukan nama calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.

Meski demikian, Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP sudah membocorkan secuil informasi tentang agenda Partai Banteng Moncong Putih.

Ketua DPR RI itu mengatakan bahwa dalam waktu dekat Ketua Umum PDI Perjuangan akan mengumumkan nama calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung partai tersebut.

“Secepatnya (dideklarasikan), semua deg-degan ya menunggu calon PDI-P. Secepatnya, dan PDI-P punya calon (presiden),” kata Puan saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Desember 2022.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sosok yang Merakyat, Sering Keliling Jawa Tengah Gunakan Sepeda Motor

Dikatakannya, capres PDI-P bakal diumumkan pada 2023. Hanya saja Partai berlambang banteng itu masih menunggu momen yang tepat.

“Tanggal, bulan, jam yang terbaik buat calon (presiden) PDI-P. Nanti kita tunggu tahun depan,” kata Puan.

JADI PENDAMPING - Basis Jokowi di Jawa Tengah menginginkan Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi pendamping Ganjar Pranowo untuk menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
JADI PENDAMPING - Basis Jokowi di Jawa Tengah menginginkan Menteri BUMN, Erick Thohir menjadi pendamping Ganjar Pranowo untuk menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 mendatang. (POS-KUPANG.COM)

Untuk diketahui, pada Januari 2023 ini, ada momen istimewa yang dirayakan PDIP. Bukan mustahil pada momen itulah Bu Mega akan mengumumkan nama calon presiden tersebut.

Bahkan bukan mustahil, Megawati Soekarnoputri juga akan mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan maju mendampingi calon presiden.

Pasalnya, hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung satu paket calon presiden dan calon wakil presiden untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang.

Lantas, siapakah yang akan menjadi calon presiden untuk diusung partai tersebut? Semuanya masih rahasia.

Namun fakta memperlihatkan bahwa selama ini ada dua Kader PDIP yang bersaing dalam setiap survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.

Dua nama tersebut, yakni Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah dan Puan Maharani, Ketua DPR RI.

Dalam semua survei, nama Ganjar Pranowo senantiasa bertengger pada posisi teratas.

Ada pula nama Puan Maharani. Hanya saja, untuk sosok Puan Maharani, elektabilitasnya tak mampu menandingi Ganjar Pranowo.

Baca juga: Erick Thohir Paling Kuat di Jawa Tengah, Sosoknya Cocok Dampingi Ganjar Pranowo Jadi Presiden

Yang jadi soal, adalah Puan Maharani dijagokan oleh para elit politik partai tersebut. Ia terus didorong agar ditetapkan sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri.

Sementara Ganjar Pranowo, merupakan sosok yang disukai oleh publik Tanah Air. Elektabilitasnya demikian moncer, jauh melejit meninggalkan Puan Maharani.

Hanya saja untuk mempengaruhi elit politik PDIP, Ganjar harus bekerja keras. Sebab para elit partai itu lebih mengandalkan Puan Maharani.

Alhasil, Ganjar Pranowo pun harus terus membungkuk di hadapan Bu Mega dan putrinya, Puan Maharani.

Dalam suasana yang demikian, Bu Mega belum bicara sepatah kata pun. Ia masih memilih diam dan menunggu momen yang tepat untuk bicara.

Pada situasi ini, Puan Maharani tiba-tiba angkat bicara mengenai pencapresan. Ia mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP akan segera mengumumkan nama itu.

Hanya saja, Puan belum mengungkapkan siapa sesungguhnya figur capres tersebut dan kapan akan dideklarasikan.

JADI PENASIHAT – Sosok Ganjar Pranowo kini jadi bahan pergunjingan. Pasalnya dalam deklarasi para raja di kawasan Candi Borobudur, Ganjar dinyatakan bakal jadi pemimpin dan para raja siap jadi penasihat.
JADI PENASIHAT – Sosok Ganjar Pranowo kini jadi bahan pergunjingan. Pasalnya dalam deklarasi para raja di kawasan Candi Borobudur, Ganjar dinyatakan bakal jadi pemimpin dan para raja siap jadi penasihat. (POS-KUPANG.COM)

Untuk diketahui, pada awal Maret 2022 lalu, Puan Maharani pernah menyinggung kriteria capres yang bakal dimajukan partainya.

Dia bilang, PDI-P akan mengusung calon yang bekerja keras dalam membangun partai.

Baca juga: Ganjar Pranowo Menguat di DKI Jakarta, Anies Baswedan Terpuruk di Jawa Tengah, Prabowo Stabil

"Harusnya orang tersebut adalah orang yang memang betul-betul paling tidak pernah ikut berjuang, pernah memperhatikan partai, dan ikut berdarah-darah dalam membangun PDI-P selama ini," kata Puan saat memberikan arahan ke para kader di Kantor DPC PDI-P Surabaya.

Kriteria lain, menurut Puan, sosok itu harus yang sudah terbiasa turun ke bawah dan bertemu dengan rakyat, termasuk keluarga besar PDI-P.

Figur tersebut juga mestinya datang dari keluarga besar PDI-P dan kerap hadir di acara partai.

Capres PDI-P juga disyaratkan PDI-P memegang teguh cita-cita Soekarno. Kader tersebut, kata Puan, harus berpedoman pada ideologi memperjuangkan rakyat.

"Dia pecinta Bung Karno atau bukan? Apakah dia yang akan meneruskan cita-cita Bung Karno? Indonesia ke depan, kalau kita diberikan kemenangan yang ketiga, tentunya merupakan orang yang harus bisa meneruskan cita-cita Bung Karno," kata Ketua DPP PDI-P itu.

Batalnya rakernas Deklarasi capres partai banteng sempat digadang-gadang bakal diumumkan dalam rapat kerja nasional (rakernas) PDI-P tahun ini.

Namun, baru-baru ini, PDI-P memastikan bahwa partainya batal menggelar rakernas tahun 2022.

Padahal, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sempat mengatakan bahwa rakernas akan diselenggarakan pada penghujung tahun ini.

Sedianya, PDI-P sudah menggelar rakernas pada Juni 2022 kemarin.

Namun, itu merupakan Rakernas II Tahun 2021 yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya batal menggelar rakernas karena dinamika politik terkini.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jadi Tamu Kehormatan: Jika Nanti Jadi Pemimpin, Semua Raja Siap Jadi Penasihat

Selain itu, kata Hasto, fokus utama partainya saat ini adalah bergerak ke bawah membantu masyarakat mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan dampak konstelasi geopolitik.

PDI-P juga tengah konsentrasi mempersiapkan ulang tahun partai ke-50 yang akan jatuh pada 10 Januari 2023. Bocorannya, akan ada kejutan dalam ultah PDI-P mendatang, meski belum bisa dipastikan apakah kejutan itu terkait pencapresan 2024 atau lainnya.

"Apakah dalam rakernas ibu ketum akan mengumumkan calon atau enggak, itu nanti dalam pertimbangan ketua umum untuk menetapkan," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu 14 Desember 2022.

Alasan ulang tahun partai juga diungkap oleh Puan. Selain itu, Puan bilang, banyak kader yang turun ke daerah untuk merayakan Natal dan tahun baru pada akhir tahun ini sehingga rakernas batal digelar.

Puan atau Ganjar? Melihat ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, peluang pencalonan presiden Puan dan Ganjar masih sama besar.

Puan, sang putri mahkota, punya keistimewaan sebagai anak bungsu Megawati yang diharapkan dapat menjadi penerus kekuasaan trah Soekarno.

Sementara, Ganjar, meski bukan dari kalangan "darah biru", namun elektabilitasnya jauh mengungguli Puan.

Menurut survei berbagai lembaga, tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu senantiasa bertengger pada posisi wahid.

Baca juga: Ganjar Pranowo Membungkuk di Depan Puan Maharani, Ahmad Khoirul: Itu Cara Efektif Taklukan Bu Mega

Besarannya tembus 30 persen, meninggalkan Puan yang berada di papan bawah dengan elektabilitas kisaran satu persen, bahkan kurang. "Peluangnya masih fifty-fifty dan menggantung," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat 16 Desember 2022.

Kendati demikian, menurut Adi, elektabilitas Puan masih mungkin ditingkatkan. Masih ada waktu kurang lebih 10 bulan ke depan hingga pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024 dibuka.

Selama ini, Puan dinilai masih berkutat pada kinerjanya sebagai pimpinan DPR RI. Sementara, dalam hal safari politik dan konsolidasi dengan jajaran partai atau basis massa di daerah, Ketua DPR RI itu masih tertinggal.

Memang, jabatan Ketua DPR RI melekat dengan Puan. Namun, jika PDI-P serius mengusung Puan sebagai capres, sudah saatnya kerja-kerja politik dimainkan.

"Mbak Puan dan timnya harus berpikir, kerja keras, bagaimana roadshow ke berbagai tempat, ke berbagai wilayah basis PDI-P, itu harus semakin aktif dilakukan," ujar Adi.

"Dan caranya tentu bukan hanya sebatas seremonial, tetapi hadir sebagai upaya untuk meyakinkan mereka bahwa Puan pantas diusung pada 2024," tuturnya.

Adi mengatakan, dukungan untuk Puan maju sebagai capres mayoritas datang dari kalangan elite partai banteng. Sementara, dukungan basis massa PDI-P lebih condong ke Ganjar.

Tak hanya di internal PDI-P, Ganjar juga mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik lain. Nama Ganjar sempat masuk dalam bursa pencapresan Partai Nasdem beberapa waktu lalu.

Meski Nasdem belakangan memutuskan mendukung pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, namun, menurut Adi, itu tak menutup peluang buat Ganjar dicalonkan oleh partai pimpinan Surya Paloh tersebut.

Tak hanya itu, Partai Amanat Nasional (PAN) juga terang-terangan menyatakan mempertimbangkan nama Ganjar sebagai capres, pun Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Masifnya dukungan buat Ganjar dinilai wajar lantaran politisi PDI-P itu punya modal elektabilitas besar. Dengan elektabilitas yang demikian tinggi, partai politik yang mengusung Ganjar diprediksi bakal mendapat limpahan elektoral.

"Siapa pun nanti yang mengusung Ganjar Pranowo akan mendapat coattail effect (efek ekor jas) minimal 4 sampai 6 persen," ucap Adi.

Baca juga: Ganjar Pranowo Membungkuk di Depan Bu Mega: Saya Rindu Sekali, Sudah Lama Ibu Tidak ke Jateng

Adi pun menduga, banyak partai yang bakal merapat untuk berkoalisi dengan PDI-P jika Megawati memerintahkan Ganjar maju sebagai capres.

Sebaliknya, jika PDI-P urung mencalonkan Gubernur Jawa Tengah itu, diyakini banyak partai dan koalisi tergiur memberikan kendaraan buat Ganjar melaju ke panggung Pilpres 2024.

Oleh karenanya, saat ini semua partai politik masih menunggu ketuk palu Megawati. Konstelasi politik masih sangat mungkin berubah, bergantung dari manuver PDI-P.

"Suka tidak suka, sebagai partai penguasa, PDI-P punya segalanya, punya banyak instrumen untuk mengubah konstelasi politik," kata Adi. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved