Piala Dunia 2022

Senegal Hadapi Penyelidikan FIFA atas Pelanggaran Aturan Piala Dunia Jelang Babak 16 Besar

Senegal sedang diselidiki Komite Disiplin FIFA atas "potensi pelanggaran" menjelang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia melawan Inggris

Editor: Agustinus Sape
Alamy
Senegal dengan pelatih Aliou Cisse akan menghadapi Inggris di babak 16 besar Piala Dunia. Namun timnas asal Afrika ini sedang dalam penyelidikan FIFA atas dugaan pelanggaran aturan Piala Dunia. 

POS-KUPANG.COM - Senegal sedang diselidiki Komite Disiplin FIFA atas "potensi pelanggaran" menjelang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia melawan Inggris, menurut laporan yang mencengangkan.

Pasukan Aliou Cisse finis di belakang Belanda sebagai runner-up Grup A setelah kemenangan Senegal 2-1 atas Ekuador pada Selasa 29 November 2022 malam.

Ismaila Sarr mencetak gol dari tendangan penalti di babak pertama sebelum Moises Caicedo menyamakan kedudukan di babak kedua untuk Ekuador dalam pertandingan Grup A mereka.

Namun, kapten Senegal Kalidou Koulibaly membatalkan gol penyeimbang Caicedo tiga menit kemudian untuk memastikan juara Afrika itu melaju ke babak sistem gugur.

Senegal, yang mengalahkan Mesir di final Piala Afrika pada Februari 2022, mendapat pukulan besar untuk Piala Dunia setelah Sadio Mane absen karena cedera.

Namun, juara AFCON telah berkembang dengan baik tanpa jimat Bayern Munich mereka dan akan menghadapi Inggris di babak 16 besar di Stadion Al Bayt pada hari Minggu.

Tapi Senegal berada dalam air panas karena kegagalan mereka untuk mematuhi peraturan Piala Dunia FIFA menjelang kemenangan 2-1 mereka atas Ekuador.

Menurut The Daily Mirror, FIFA mengonfirmasi pada Rabu pagi bahwa Federasi Sepak Bola Senegal menghadapi penyelidikan dari penyelenggara Piala Dunia.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa setiap tim yang berpartisipasi di Piala Dunia harus mengikuti 'Konferensi Pers Matchday -1' setidaknya satu hari sebelum pertandingan mereka.

Sebagai bagian dari persyaratan wajib, tim harus memiliki pelatih kepala dan pemain dari skuad mereka di salah satu dari dua ruang konferensi pers di pusat media Piala Dunia.

Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022, Link Live Streaming Australia vs Denmark, Rabu Pukul 22.00 WIB

Manajer Senegal Cisse menghadiri konferensi pers dengan bintang Chelsea Koulibaly menjelang pertandingan mereka dengan tuan rumah Piala Dunia Qatar.

Diyakini bahwa seorang pemain Senegal tidak hadir untuk konferensi pers menjelang pertandingan Ekuador, dengan Cisse berbicara 'sendirian selama kira-kira 40 menit'.

FIFA pada hari Rabu mengonfirmasi bahwa pihaknya telah "membuka proses" terhadap FA Senegal dan pelanggaran terkait konferensi pers tersebut.

“Komite Disiplin FIFA telah membuka proses terhadap Federasi Sepak Bola Senegal karena potensi pelanggaran pasal 44 Regulasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022, pasal 2.7.2 Regulasi Media dan Pemasaran dan pasal 8.5.3 Tim Handbook,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan.

“Potensi pelanggaran terkait dengan konferensi pers wajib yang berlangsung pada 28 November menjelang pertandingan Piala Dunia FIFA Ekuador vs Senegal.”

Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022, Prediksi dan Susunan Pemain Denmark vs Australia:  Partai Hidup Mati

FIFA sebelumnya mendenda Jerman sekitar £8.800 karena melakukan pelanggaran yang sama menjelang pertandingan mereka dengan Spanyol pada hari Minggu.

Dan sekarang sepertinya FA Senegal akan menghadapi dampak yang sama dengan Jerman setelah FIFA mengeluarkan denda atas pelanggaran tersebut.

Senegal sukses dua dekade

Pada saat yang bersamaan, Selasa 29 November 2022 malam, berlangsung pertandingan Senegal vs Ekuador di Stadion Internasional Khalifa. Alhasil,

Senegal unggul 2-1 atas Ekuador dalam pertandingan Grup A Piala Dunia 2022, Selasa 29 November 2022, dan berhak melaju ke babak 16 besar mendampingi Timnas Belanda dari Grup A Piala Dunia 2022 Qatar.

Keberhasilan itu membuat Senegal berpeluang untuk bisa menyamai atau melewati capaian mereka melaju hingga perempat final saat tampil di Piala Dunia Korea-Jepang 2002.

"Les Lions de la Teranga" atau "Singa Teranga", julukan Senegal, unggul terlebih dahulu lewat gol tendangan penalti oleh sayap serang Ismaila Sarr pada menit ke-44. Ekuador membalas dengan gol gelandang Moises Caicedo pada menit ke-67. Namun, Senegal kembali unggul dan menyegel kemenangan lewat gol dari tendangan voli bek dan kapten Kalidou Koulibaly pada menit ke-70.

Kemenangan itu menempatkan Senegal berada di urutan kedua Grup A dengan poin 6 karena kalah 0-2 dari Belanda, menang 3-1 atas tuan rumah Qatar, dan menang atas Ekuador. Senegal akan menghadapi juara Grup B.

Belanda di puncak klasemen Grup A dengan poin 7 dari kemenangan atas Senegal, seri 1-1 dengan Ekuador, dan menang 2-0 atas Qatar. Belanda juga menunggu hasil laga Grup B dimana pemuncak klasemen sementara Inggris (4 poin) menghadapi penghuni dasar Wales (1 poin). Urutan kedua Iran (3 poin) melawan AS (2 poin). Dua laga ini digelar dua jam setelah laga Grup A berakhir.

Senegal berpeluang mengulang bahkan melewati capaian perempat final Piala Dunia 2002. Saat itu, Senegal terhenti di perempat final karena kalah 0-1 dari Turki di babak tambahan waktu.

Dua dekade lalu, Senegal diperkuat Aliou Cisse yang kini menjadi pelatih tim tersebut. Cisse berhasil membawa Senegal juara Piala Afrika 2021 sebagai modal berharga untuk bertarung di pesta bola Qatar

Dalam laga kontra Ekuador, Koulibaly mengenakan ban lengan khusus bertuliskan nomor 19. Itu untuk mengenang dua tahun kepergian Papa Bouba Diop. Angka 19 adalah nomor punggung penyerang legendaris Senegal itu yang mencetak 3 gol di Piala Dunia 2002.

Capaian itu belum dapat disamai bahkan oleh top scorer Sadio Mane yang karena cedera tak bisa diturunkan di Piala Dunia 2022. Mane mencetak 1 gol bagi Senegal di Piala Dunia Rusia 2018.

Kemenangan Senegal merupakan kejelian Cisse yang mengubah taktik untuk memenangi pertarungan di lini tengah dengan "La Tri" atau "Triwarna", julukan Ekuador.

Cisse menugaskan Boulaye Dia sendirian sebagai target man. Permainan Senegal bertumpu pada trisula Iliman Ndiaye, Idrissa Gueye, dan Ismaila Sarr yang memanfaatkan lebar lapangan untuk serangan-serangan dari sektor sayap.

Senegal melesatkan tujuh umpan silang dan 15 tembakan ke gawang. Jika menyerang dari tengah, Ekuador berpeluang memenangi duel karena ada Moises Caicedo yang apik.

Di sisi lain, Ekuador tampil agak ragu karena cuma memerlukan hasil imbang dengan Senegal. Keraguan tim asuhan Gustavo Alfaro (Argentina) ini tampak sehingga membuat kesalahan yang membuahkan hukuman penalti.

Pergerakan Sarr yang menusuk ke kotak penalti memaksa Piero Hincapie melanggar keras dan berujung penalti berbuah gol bagi Senegal.

Gustavo mengubah taktik dari formasi 4-3-3 menjadi 4-2-4 untuk meningkatkan intensitas serangan. Perubahan itu berdampak positif setelah Caicedo mencetak gol balasan.

Namun, setelah itu, tekanan Ekuador mengendur lagi. Mereka ingin main aman dengan hasil imbang. Keraguan itu berakhir fatal karena Koulibaly mencetak gol dari bola mati, tiga menit setelah gol Caicedo.

Ekuador kehilangan sihir Enner Valencia yang telah mencetak tiga gol di Qatar 2022. Valencia sementara masuk daftar pencetak gol terbanyak turnamen bersama Cody Gakpo (Belanda) dan Kylian Mbappe (Perancis).

Valencia telah mencetak 6 gol termasuk 3 gol di Piala Dunia Brasil 2014 sehingga menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak Ekuador di pesta bola terakbar. Valencia juga menjadi top scorer tim nasional dengan kontribusi 38 gol dari 77 laga yang rekor tersebut masih akan lama terpecahkan.

Sumber: sportbible.com

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved