Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022, Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Senin 28 November 2022 dengan judul Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Belajar dari Kerendahan Hati Sang Perwira.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 2:1-5; dan bacaan Injil Matius 8: 5-11.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 27 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan."

Ajakan ini mendorong kita kaum beriman untuk hidup dengan mengarahkan sikap batin kita semata kepada Tuhan.

Bahwa hanya orang-orang yang di dalam seluruh hidupnya berjalan di dalam terang Tuhanlah yang akan memperoleh hidup kekal.

Karena di luar itu berarti orang mau berjalan di jalan-jalan kegelapan.

Dan orang mau hidup dalam suasana batin yang penuh gelisah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Berjaga dan Siaga Menanti Kedatangan Tuhan

Orang gelisah karena orang berpikir bahwa semakin orang mengejar hal-hal duniawi, maka hidupnya menjadi tenang, damai dan bahagia.

Ternyata mereka mengalami kehausan yang semakin tidak berujung. Di mana hati mereka menjadi begitu tidak tentram dan tidak damai.

Padahal Tuhan meminta dari kita untuk berjalan dalam terang Tuhan yang kekal.

Di sini waktunya bagi kita untuk kembali merenung agar kita tidak terus tenggelam dalam dunia kegelapan dan dosa.

Tapi dengan tekad batin yang kokoh kita berusaha membarui hidup dan bertobat.

Di sini panggilan kepada pertobatan adalah warna khas atau corak khusus bagi kita kaum beriman di masa adventus ini.

Akan tetapi semua niat suci ini baru bisa berjalan baik selalu mengandaikan kita hidup dengan sikap rendah hati.

Seperti seorang perwira Romawi yang dengan menanggalkan kebesarannya sebagai seorang perwira dan dengan rendah hati datang kepada Yesus dan berkata, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."

Dan setelah mendengar Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya", perwira itu dengan rendah hati menjawab Yesus, katanya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata maka hambaku itu akan sembuh."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Berjaga dan Siaga Menanti Kedatangan Tuhan

Dialog iman yang terjadi dalam kerendahan hati seorang perwira itulah akhirnya berujung dengan pengakuan Yesus, "Sesungguhnya, iman sebesar ini tidak pernah Ku-jumpai pada seorang pun di antara orang Israel."

Inilah pergulatan hidup orang beriman yang hendak kita teladani dalam hidup setiap kita.

Bersikaplah rendah hati dan terbuka kepada kehendak Allah agar kita berjalan dalam terang Tuhan yang kekal. 

Teks Lengkap Bacaan Senin 28 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 28 November 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5

Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah.

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.

Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu.

Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa.

Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-2.3-4a.(4b-5.6-7).8-9

Ref. Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.

1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.

3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”

5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Bait Pengantar Injil: Mzm 80:8

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

Bacaan Injil: Matius 8:5-11

Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga.

Inilah Injil suci menurut Matius

Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.”

Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.

Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.”

Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel.

Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved