Mayat Terapung Di Bolok

Mayat Terapung Di Bolok, Saksi Mata Pemanah Ikan: Saya Panik, Langsung Berenang Cepat

Tiga mayat terapung di laut Pantai Laledo Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, pertama kali ditemukan dua nelayan pemanah ikan.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
TKP - Lokasi penemuan tiga mayat di Pantai Lalendo RT 12 Dusun 3 Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Minggu 27 November 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tiga mayat terapung di laut Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, pertama kali ditemukan dua nelayan pemanah ikan, Minggu 27 November 2022 sekitar pukul 04.00 Wita.

Tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Lalendo, wilayah RT 12 Dusun 3 Desa Bolok.

Seorang nelayan pemanah ikan bernama Bernadus Atin (33). Bernadus menuturkan dia bersama temannya tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita.

Keduanya melihat ada dua unit motor yang terparkir. Awalnya Bernadus dan temannya mengira sepeda motor itu milik warga yang sedang memancing.

Pasalnya, lokasi itu merupakan area mancing dan memanah ikan pada malam hari. 

"Pas lagi panah-panah, kawan bilang ikan tidak ada jadi mau ke tebing. Saya bilang tidak usah lagi, matahari sudah mau naik, orang mau ke gereja juga," ujarnya.

"Pas mau pulang, teman satu itu lihat duluan. Jadi kaget, pikir buaya. Saya senter sekiranya tidak ada. Kawan datang bilang ada ketemu mayat. Pas balik, satu di saya punya samping. Beta panik, kaget langsung berenang cepat," tambah Bernadus. 

Dalam keadaan panik, Bernadus dan temannya berlarian meninggalkan lokasi lalu mencari pertolongan ke aparat kepolisian dan anggota TNI.

Baca juga: BREAKING NEWS : Tiga Mayat Terapung Di Laut Bolok Kupang, Identitas Dua Korban Belum Diketahui

Awalnya Bernadus tidak mengetahui keadaan mayat secara detail. Dia baru tahu secara jelas ketika kembali bersama warga dan aparat keamanan sekitar pukul 06.00 Wita. 

Menurut Bernadus, mayat dalam keadaan terikat tali di bagian perut. Dia menduga tali itu digunakan untuk menjaga wadah ikan yang layaknya digunakan juga nelayan lainnya. 

Bernadus mengatakan, tempat itu memang agak berbeda dengan lokasi lain. Pada bagian tepian lautnya cukup dalam, sementara pada bagian tengah justru terdapat karang sehingga ketinggian air tidak membahayakan. 

Dia menduga, ketiga korban panik lalu tenggelam akibat air laut yang tiba-tiba pasang. Bernadus menyebut, bagi pelaut yang tidak terbiasa dengan perairan itu agar berhati-hati. 

Selama ini memang jarang sekali orang luar menyelam di kawasan itu. Terkecuali air laut surut musiman yang sering juga diikuti warga lain untuk mencari siput.

Bernadus membenarkan kawasan itu memang sepih dari aktivitas warga. Sejak kejadian penemuan mayat itu, Bernadus mengaku belum bisa makan karena masih terus terbayang.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved